Diberdayakan oleh Blogger.
Terima kasih sudah
berkenan mampir
ke "rumah" sederhana ini,
Semoga dapat
memberikan manfaat..:)



RSS

[Diam-diam Dalam Diam]



Sunyi adalah diam
Sepi adalah diam
Kalut kala sunyi
Takut karena sepi
Maka kalut jadi diam
Lalu takutpun tetap diam
...
Diam-diam dia diam
Bersendiri dengan diam
Ketika bising meredam
Rindu dan dendam
Akan satu titik kelam
Kemudian berbuah diam
...
Diam-diam dalam diam
Hidup direnggut agar hitam
Kuhentikan waktu lebam
Diam-diam dalam diam
...
Biar selamanya saya diam
Dengan diam-diam ...
Berhenti di bulan ini,
tak sampai bulan sebelas.
------
By : Abrosius Biru 
Dari Novel "Petjah" 😉 
#novelpetjah #satudariseribu #abrosiusbiru #NulisRandom2017

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[Tentang Rasa]

"Sama halnya dengan kehidupan, sebagaimanapun kau mencoba mengatur hidupmu agar tampak sempurna tanpa ada cacat sedikitpun, pasti akan kau alami yang namanya manis serta pahitnya kehidupan"
Ini tak seperti biasanya. 
Ada yang kurang beres !! 
Seperti ada rasa yang tak sesuai dengan jalurnya.
Kucoba kembali memantapkan kejelasan atas rasa aneh ini. 
Sekali...dua kali...tiga kali...
Masih tidak memiliki kejelasan rasa yang pas.
Rasa bingung mulai menyergap.
Kemudian kumulai bertanya-tanya pada diri, 
Dimanakah letak kesalahannya..??
Apakah di Subjek, Predikat atau Objek ? 
Tak ambil pusing ... satu keputusan ku ambil secara acak.
Sedikit demi sedikit, 
kucoba menambahkan gula pasir..."Kok jadi terlalu manis?"
Ku Tambahkan sesendok kopi..."Hmmm..Masih kurang jelas ",
Lalu kutambahkan lagi air..."waah jadi ke enceran.."
Akhirnya aku pun mulai pasrah.
Dalam hati kecilku berbisik.."Sajikan saja apa adanya, Tuan besar tak akan marah..."
Baiklah....
Saat secangkir kopi sudah tersaji dan siap diminum,
Takut-takut ku intip dari balik pintu kamar. 
Ada keryitan kecil muncul di dahinya.
Lalu perlahan-lahan menghilang menjadi datar.
Malu-malu ku tanyakan pada beliau,
"Bagaimanakah rasa kopi yang ku sajikan, terasa aneh kah ? ", 
"Hmmm..." beliau diam sejenak, menyisakan aku yang menahan nafas.
"Enak...rasanya pas.." seketika seperti jutaan beban di pundak terangkat, nafasku pun kembali normal.
"Jangan berbohong tuan, atau jangan-jangan Anda sengaja agar aku merasa bahagia? " tanyaku memastikan. 
"Tidak...ini memang terasa seperti kopi pada umumnya Nak...bagaimanapun kau meraciknya, pasti akan ada rasa manis dan pahit yang menyatu menjadi satu. Sama halnya dengan kehidupan, sebagaimanapun kau mencoba mengatur hidupmu agar tampak sempurna tanpa ada cacat sedikitpun, pasti akan kau alami yang namanya manis serta pahitnya kehidupan. Tak perlu kau memaksakan diri untuk memahaminya sekarang. Karna seiring berjalannya waktu, selama Bumi masih diputar pada porosnya, kau akan nikmati juga tiap rasa manis serta pahit tersebut". (The End)
_
Selamat beraktivitas, jangan lupa awali dengan Bismillah agar hidup menjadi Berkah. 😃#justwrite #mystory #secangkirkopiuntukBapak #NulisRandom2017

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[Aku Belum Bisa Menyebutmu Lagi]

Ya. Aku belum bisa menyebut namamu lagi
Dalam surat, buku harian, dan percakapan sehari-hari
Kembali seakan sebuah janji diikrarkan
Apa lagi yang dapat kita ucapkan

Seperti dulu, namamu penuh belum bisa kusebut kini
Jauhkan daku dari kekhianatan, doaku setiap kali
Daun-daun asam mulai bermerahan dalam gugusan
Bara kemarau, lunglai dan teramat pelahan

Di atas hutan kelelawar senja beterbangan
Seratus sayap berombak-ombak ke selatan
Menyebar di atas baris-baris merah berangkat tenggelam
Dan sekian ratus senja yang kucatat jadi malam

Kabut pun bagai uban di atas hutan-hutan
Uap air tipis, merendah dari tepi-tepi
Tak sampai gerimis hanya awan berlayang
Duh namamu penuh, yang belum bisa kusebut kini

Pada suatu hari namamu utuh akan kusebut lagi
Di titik senyap kekhianatan doaku setiap kali
Di atas baris-baris merah yang berangkat tenggelam
Sekian ribu senja kucatat jadi malam
-----
By:Taufik Ismail
Dalam buku "Sihir Rendra : Permainan Makna" karya Sapardi Djoko Damono, hal. 133


#sajak #taufikismail #sihirrendra #sapardidjokodamono #sastraindonesia #NulisRandom2017

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[Sepasang Sepatu Tua]


Sepasang sepatu tua tergeletak di sudut sebuah gudang berdebu,

yang kiri terkenang akan aspal meleleh, yang kanan teringat jalan berlumpur sehabis hujan - keduanya telah jatuh cinta kepada sepasang telapak kaki itu,

yang kiri menerka mungkin besok mereka dibawa ke tempat sampah dibakar bersama seberkas surat cinta, yang kanan mengira mungkin besok mereka diangkut truk sampah itu dibuang dan dibiarkan membusuk bersama makanan sisa,

sepasang sepatu tua saling membisikkan sesuatu yang hanya bisa mereka pahami berdua.

Sapardi Djoko Damono, 1973 .


#NulisRandom2017 #SapardiDiamDiam #SapardiDjokoDamono #GramediaPustakaUtama

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[Gadis Penenun Mimpi & Pria yang Melipat Kertas Terbang]

"Jatuh dalam lelap, sebetulnya tak jauh beda dengan jatuh dalam cinta,
perlahan terbuai, lalu hanyut dalam sekejap"

Bermimpi sedikit, 
bermimpi sebentar, 
dalam naungan langit
dan awan-awan lebar.

Saat dunia terlampau gelap, 
tutup matamu dalam lelap. 
Bermimpilah sedikit, 
walau hati terasa pahit.

Jatuh dalam lelap, 
sebetulnya tak jauh beda
dengan jatuh dalam cinta:
perlahan terbuai, lalu hanyut dalam sekejap.

Jadi bermimpilah sebentar, 
walau harapan mulai pudar. 
Walau jiwamu itu telaga, 
hitam bagai kelam jelaga.

Satu, dua, tiga, empat. 
Tutup matamu erat-erat. 
Empat, tiga, dua, satu. 
Mari bermimpi bersamaku. 

(Kutipan lirik Nyanyian di Ujung Pelangi, diambil dari koleksi Perkamen Langka milik Istana Masa Kini.) 


A Novel by Gina Gabrielle _ "Gadis Penenun Mimpi & Pria yang Melipat Kertas Terbang"
#gadispenenunmimpi #fantasi#dongengpengantartidur #noveladdict#goodnight #havenicedream #NulisRandom2017

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[Allah Maha Mengetahui Setiap Keinginan Hambanya]

“Para penghafal al-qur’an atau pecinta al-qur'an itu apa saja yang di inginkannya pasti terkabul, bahkan sebelum ia sempat menyampaikan keinginan dalam hati melalui bibirnya sendiri”
Sekitar 7 tahun lalu, salah satu ustazah pernah becerita kepada saya dan teman-teman mengenai keistimewaan para penghafal al-qur’an atau yang suka membacanya. Sebelum mulai bercerita beliau menegaskan kepada kami bahwa “Para penghafal al-qur’an atau pecinta al-qur'an itu apa saja yang di inginkannya pasti terkabul, bahkan sebelum ia sempat menyampaikan keinginan dalam hati melalui bibirnya sendiri”.
Masih dalam suasana sekitar 7 tahun tersebut ustazah kami mulai bercerita.
“Keluarga Umun* termasuk  keluarga yang berpengahsilan pas-pasan, untuk bisa membeli makanan dan kebutuhan sehari-haripun kami sudah sangat bersyukur. Melihat situasi keluarga seperti itu, Umun dan saudara-saudara yang lain sadar betul bahwa untuk meminta ini itu tidaklah mungkin adanya, karna itu sama saja membebani pikiran orang tua kami.
Saat Umun masih menjadi santriwati, setiap hari orang tua Umun selalu mengantarkan nasi dengan tambahan lauk ala kadarnya saja, dan Umun merasa cukup akan hal itu. Begitu seterusnya tiap tiga kali dalam sehari. Hingga di suatu hari Umun sangaaat ingin sekali makan bubur kacang hijau sebagai hidangan untuk buka puasa, intinya benar-benar sangat ingin bubur kacang ijo.  Aah...tapi itu hanya sekedar keinginan yang tidak ajan diutarakan kepada orang tua Umun, kenapa? Alasannya seperti yang kalian tahu sendiri, ekonomi keluarga saat itu tidak mendukung, jadi tinggalag bubur kacang ijo menjadi keinginan yang hanya bisa diutarakan di dalam hati saja.
Hari itu, ketika sebentar lagi azan berkumandang menandakan waktu berbuka sudah mulai tiba, seperti biasa orang tua Umun datang membawakan nasi karna tau bahwa Umun sedang berpuasa. Jika biasanya dalam kantong plastik isinya hanya satu bungkus nasi, entah kenapa untuk saat ini seperti ada yang berbeda, terasa lebih berat. Ketika Umun buka ikatan plastik ternyata di dalamnya sudah ada sebungkus nasi ditambah satu bungkusan lagi berupa bubur kacang ijo yang masih hangat. Dalam hati Umun hanya bisa berucap syukur sebanyak-banyaknya, tak tahu ingin berkata apa rasa haru tiba-tiba menjelma dalam diri. Kata orang tua Umun, bubur kacang ijonya merupakan pemberian tetangga untuk keluarga dirumah, tapi karna diingatnya Umun yang sedang berpuasa, maka diantarah sebagain dari bubur itu ke Pondok.”
Subhanallah....itu merupakan salah satu kisah inspiratif yang pernah saya langsung dari pembimbing tahfiz semasa di Pondok dulu, dan ini menjadi salah satu alasan saya ntuk lebih semangat lagi dalam menghafal al-qur’an.
Tapi ini kisah sekitar 7 tahun lalu kawan, ketika saya sedang duduk di bangku kelas dua tsanawiyyah dan semangat menghafal al-qur’an sedang berada di puncak-puncaknya. Tahun demi tahun silih berganti, jumlah hafalan yang saya milikipun hanya sedikit yang bertambah. Hingga tamat dari Pondok pun masih belum bisa mengalami penambahan secara signifikan. Sadar akan hal tersebut maka sayapun bernazar dalam hati, “jika saya kuliah di Lombok, maka saya akan tetap pergi setor hafalan ke Pondok”. Satu tahun pertama kelulusan, rupanya itu hanya sekedar nazar palsu, karna buktinya saya tak pernah hadir. Memasuki tahun kedua saya mulai merasa seperti ada yang mengganjal dalam hati karna terbanyang akan nazar tersebut, maka saya mencoba menghubungi kembali ustazah pembimbing tahfiz di podok dulu dan alhamdulillah beliau berlapang hati memberitahukan saya jadwal tahfiz. Mulai dari saat itu saya kembali melengkapi beberapa hafalan yang masih tertinggal di Pondok dulu. Tapi ini pun tidak berlangsung lama teman, hanya sekitar dua atau tiga bulan saya kembali tidak menyetor, dengan berbagai macam alasan. Begitu seterusnya hadir satu kali sebulan kemudian tidak hadir berbula-bulan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[Kita Abadi]

Ketika jantung berdetak
Jarum jam berdetik
Ku sadar bahwa kita sudah tak lagi serentak
Terpisah, tak bisa disambung titik

Kau bilang kita abadi
Baru bersama langkahkan kaki
Kau dijemput oleh sosok tak berperi
Dusta kau tentang kita yang abadi
Nyatanya kau lebih dulu pergi
Tinggallah aku sendiri

Coba telisik waktu
Berbagai cara telah kita ikhtiarkan tuk berpadu
Gentar kita tak bisa menyatu
Apa daya, takdir mengatakan sudah habis masa kita bersatu

Diam-diam ku renungi
Rupanya hanya dalam fana hal tak sedap ini terjadi
Kelak, di kehidupan yang hakiki
Ketika kita dipertemukanNya kembali
Barulah berlaku yang kau ucap tempo hari
Bahwa kita abadi.

Lombok, 17 Maret 2017

#Rewrite # CatatanLama #NulisRandom2017 


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[Antara Cinta dan Cita]

Hari ini adalah hari yang sangat spesial. Lho? Kenapa begitu? Karena hari ini hasil ujian perguruan tinggi negeri akan diumumkan.
Karamel sangat antusias, berkali-kali ia mengulang halaman website PTN yang diincarnya sejak lama. Satu minggu yang lalu ia mengikuti ujian dan merasa optimis. Tapi, entah kenapa hari ini ia sangat gugup dan resah. Karamel melirik jam dinding. Sudah hampir pukul dua siang kenapa hasilnya belum keluar juga? Apa jangan" sang petugas lupa mengumumkan hasilnya? Atau ada masalah dengan jaringan nya?
"El, gimana hasilnya sudah keluar?" tanya sang bunda lalu duduk disebelah putrinya itu.
"Belum bun. " jawab Karamel lesu. Bunda menatap wajah putrinya dengan khawatir.
"Kalau tidak diterima, kamu kuliah di kampus yang Ayahmu pilih ya?"
"Lhoo, bunda doain aku gagal? " jawab Karamel dengan masam.
"Bukan nya gitu, toh kita kan nggak tau apa yang akan terjadi nak." jelas Bunda lembut.
Karamel teriam. Ya. Ia tidak pernah tau apa yang akan terjadi. Selama ini ia selalu merasa optimis dan bisa mencapai keinginan nya. Masuk peringkat 5 besar, Kelas IPA dan bahkan ia memenangkan lomba cerdas cermat tingkat Provinsi. Hanya ada satu keinginannya, yaitu bisa masuk perguruan tinggi negeri favorit.
Beberapa hari lalu, Ayah dan bunda menyarankan agar Karamel masuk di Perguruan tinggi pilihan sang Ayah. Sifat keras kepala yang menurun itu menolak saran dari Ayahnya. Baginya, ini adalah pilihannya. Apalagi ia tidak tahu tentang perguruan tinggi tersebut.
Tiba-tiba sang Ayah pun ikut duduk dikursi kebangsaanya dengan koran yang tak tertinggal.
"Udah kamu masuk kampus yang Ayah  pilih aja,  toh kampus itu juga termasuk kampus terbaik di kota ini" ucap Ayah tanpa melihat pada Karamel. Karamel hanya teriam dan menghela nafasnya panjang.
"Sayang, Ayah sama B unda ingin yang terbaik buat kamu. Salah satu alasan kami ingin kamu meneruskan disini itu karena rasa khawatir pada anak satu-satunya. kamu mengerti kan sayang!!" sang bunda mencoba memberi pengertian.
"Kalo... Kalo.... " ucapan Karamel terputus untuk mengumpulkan keberaniannya
"Kalo El lulus PTN ini,  El boleh mengambilnya? " tanya El memberanikan diri. Pasalnya ini pertama kalinya El tak mengikuti perkataan orang tuanya.
Ayah memandang ke arah El yang sedang menunduk disamping bundanya. Lama tak ada jawaban dari sang Ayah membuat El semakin menundukkan kepalanya.
"Baik,  Ayah ijinkan.  Tapi kalo kamu gagal, kamu hanya punya 2 pilihan,  masuk kampus pilihan Ayah atau kamu menikah" tegas Ayah El.
Seketika El pun mengangkat kepalanya dengan tatapan yang meminta penjelasan pada sang Ayah, dan Ayah hanya membalas pandangan El sebentar lalu beranjak dari singgasananya.
"Bund,, masa El nikah?  El kan masih muda, masih banyak hal yang mau El raih bund!! " Ucap El
"Kamu tahu kan gimana Ayah kamu,  El? Ia akan teguh dengan pendiriannya" jawab Bunda. El pun kembali ke posisinya..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[Mengapa Saya Harus Menulis ?]


Pertanyaan di judul juga sering saya tanyakan kepada diri saya sendiri, mengapa saya harus menulis ? adakah orang yang akan membaca tulisan saya nanti ? apakah orang-orang yang membaca tulisan saya akan mendapat manfaat darinya ?

Pertanyaan di atas kadang sering membuat nyali ciut, tapi setelah merenungi beberapa hal, akhirnya saya putuskan untuk mulai menulis, karna sekarang saya tahu jawaban atas pertanyaan saya sendiri.

Q : Mengapa saya harus menulis ?
A : Agar saya memiliki jejak hidup yang abadi, agar ada bahan cerita yang dapat saya berikan kepada orang-orang terdekat atau garis keturunan saya kelak, agar saya dapat bernostalgia dengan kehidupan saya saat ini ketika sudah memasuki usia senja kelak, agar....agar... ah ternyata cukup banyak alasannya, dan mungkin teman-teman punya alasan sendiri mengapa harus menulis (silahkan jawab di dalam hati sambil direnungi)

Q : Adakah orang yang akan membaca tulisan saya nanti ?
A : Pastinya ada, seperti yang Anda lakukan saat ini. Kalo tetap tidak ada ? Tidak, PASTI ADA !! Kenapa ? karna menurut saya pribadi, SETIAP TULISAN MEMILIKI HAK UNTUK DIBACA !! Mungkin tidak sekarang, tapi suatu saat nanti pasti ada, baik itu seorang pembaca yang memang ingin membaca tulisan kita, atau karna tidak segaja tulisan kita sempat mampir di beranda media sosialnya. Yaa, jadi sekali lagi saya akan tekankan, khusunya kepada diri saya sendiri, bahwa setiap tulisan yang kita buat pasti akan dibaca orang dengan berbagai respon yang berbeda-beda. 

Q : Apakah orang-orang yang membaca tulisan saya akan mendapat manfaat darinya ?
A : Sebenarnya ini memang harus menjadi tujuan utama ketika kita akan mulai menulis sesuatu. Karna tulisan yang   bermanfaat akan dapat memberikan dampak yang positif kepada pembaca yang sesuai dengan sasaran kita. Selain itu, tulisan yang bermanfaat dapat menghasilkan amalan jariyah bagi kita ketika sudah tidak lagi menghembuskan nafas di atas bumi ini. Dan satu lagi, menulis adalah perjuangan, maka setiap perjuangan harus menghasilkan sesuatu yang bermanfaat (By : Asma Nadia). 

Yaa..mungkin ini saja yang dapat saya sampaikan untuk saat ini. Semoga dapat memberi manfaat bagi para pembaca yang budiman. Terima kasih.


#NulisRandom2017 #Day4

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[Sendiri...]

"Karna Berkawan dengan Sepi, Sungguh Tidak Menyenangkan Kawan"
Berkawan sepi.
Kemudian merasa terasing atas kesalahan sendiri.
Sangat sadar bahwa garis Takdir sudah ditentukan oleh Ilahi Rabbi.
Namun hati selalu ingin membangkang untuk menyalahinya berkali-kali.
Benar-benar tak tahu diri.

Hati-hati...!!
Jangan biarkan penyakit ini terlampau dalam menggerogoti hati.
Hingga lupa, bahwa sebenarnya tak pernah ada kata sendiri.
Karna selalu ada Allah yang menemani.
Setiap saat, tanpa henti.
----
Astagfirullah..😢😢

#MyPoems #SelfReminder #NulisRandom2017 #Day2


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Hello My Month !!

"Keep Calm Special People Are Born In June :)"

Selamat datang bulan Juni, bulan kelahiranku.
Ah yaa...memasuki awal bulan ini aku ingin menjadi lebih produktif dalam bidang menulis. Sebelumnya sudah sempat menargetkan akan menulis di blog setiap dua kali seminggu. Tapi, entah karna sifat malasku yang sering kumat, jadi target tersebut belum bisa berjalan baik sampai sekarang.
Dua hari lalu, secara tak sengaja Postingan Nulisbuku.com mampir di beranda facebookku yang mengabarkan akan mengadakan #NulisRandom2017 selama bulan Juni ini, terhitung mulai dari hari ini (tanggal 1) sampai tanggal 30.
Sejak membaca postingan tersebut, hatiku langsung tergerak untuk mengikuti challenge #NulisRandom2017 demi mengasah kembali kemampuan menulis dan memangkas sifat malasku.
Mohon doanya agar bisa konsisten mengikuti challenge ini, karna jujur menulis bukan hal mudah, apalagi harus konsisten menulis setiap hari.

Postingan #NulisRandom2017 akan aku share di beberapa akun sosmedku seperti Akun Instagram “Rahmi_alidris”, Facebook “Rahmi As-shofiiatunnur” , Twitter “Umara_nur”, atau Tublr “Rahmiumara”. Namun secara keseluruhan InsyaAllah setiap postingan akan tetap saya kumpulkan jadi satu di Blog ini. 
Akhir kata mohon dukungannya, jangan bosan mengunjungi blog saya dan sesekali atau beberapa kali sempatkan berikan “Like” atau “Komentar” untuk menambah rasa semangat saya dalam mengikuti challenge #NulisRandom2017 ini, sekian dan terima kasih. J

#NulisRandom2017 resmi dimulai terhitung sejak postingan ini muncul. :) 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS