Diberdayakan oleh Blogger.
Terima kasih sudah
berkenan mampir
ke "rumah" sederhana ini,
Semoga dapat
memberikan manfaat..:)



RSS

[Belajar Mengikhlaskan Kehilangan]



Bukankah apa yang saat ini menjadi milik kita,
bukanlah milik kita ? 
Lalu, mengapa kau risau akan sebuah kehilangan 
yang sedang menimpamu ?
Apa hakikat kehilangan ? Bahwa apa yang dulunya menjadi milik kita sudah tak ada di genggaman.
Apa hakikat memiliki ? Sesuatu yang berada di genggaman dan orang-orang mengakui bahwa itu barang atau milik kita. (Pengertian kita bisa jadi berbeda, dan itu adalah hak para pembaca yang budiman)
Namun, bukankah apa yang saat ini menjadi milik kita, bukanlah milik kita ?
Lalu, mengapa kau risau akan sebuah kehilangan yang sedang menimpamu?

Kawan, mari kuceritakan kepadamu tentang pengalamanku memaknai sebuah kehilangan dan mencoba belajar untuk mengikhlaskannya.

Tepatnya sekitar satu minggu lalu (16/10/2018), pada Pukul 14:32 WITA aku kehilangan Smartphone yang sangat kusayangi di tempat peribadatan sewaktu sedang terlelap dalam istirahatku. Kejadian hilangnya cukup cepat, namun setelah melihat rekaman CCTV ternyata itu adalah waktu yang cukup lama bagi si Pelaku mempersiapkan segala hal.

Sebelum terlelap, aku sempat berfirasat “Aaah...bagaimana jika smartphone ku di ambil orang saat ku terlelap nanti ? aaah....apakah ada maling di sekitar sini ? ”, firasat itu entah darimana asalnya, cukup membuatku mawas diri dan menyembunyikan smartphone tersebut di balik tudung yang kukenakan. Karena merasa cukup dekat dengan kepala, kuaktifkan Flight Mode.

Setengah sadar, tiba-tiba aku terbangun karena merasa cukup lama tidur. Kemudian  mengeluarkan smartphone dan melihat ternyata baru Pukul 14.30 WITA. Disampingku sedang tertidur pulas juga sahabat yang selalu menemaniku dan melihat smartphonenya tergeletak begitu saja disampingnya. Dalam hati ku berkata “Astagfirullah....mengapa aku berfirasat seperti tadi, bukankah ini rumah-Nya ?, aah...pasti tidak mungkin ada maling atau sejenisnya di sini.” Karena masih mengantuk, kulanjutkan tidur dan menyimpan smartphone di luar tudung (karena yakin, pasti tidak ada maling di sana dan merasa bersalah dengan firasat buruk tadi). Pukul 14.40 WITA, sahabat disebelah membangunkanku, saat sudah bangun beberapa menit dalam artian sudah dalam kondisi cukup segar, aku baru sadar, ternyata smartphoneku sudah raib.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS