Diberdayakan oleh Blogger.
Terima kasih sudah
berkenan mampir
ke "rumah" sederhana ini,
Semoga dapat
memberikan manfaat..:)



RSS

[ILMU GIZI DASAR : Dampak Dari Kelebihan Dan Kekurangan Karbohidrat]


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makanan yang kita konsumsi setiap hari merupakan zat gizi utama bagi tubuh.  Bahan bakar utama dalam tubuh kita diperoleh dari makanan yang mengandung karbohidrat, protein dan juga lemak. Karbohidrat merupakan salah satu sumber bahan makanan yang banyak tersebar di alam, baik dalam jaringan tumbuhan maupun jaringan hewan. Karbohidrat mempunyai fungsi sebagai : 1) Sumber tenaga untuk tubuh, 2)  Untuk cadanga tenaga, 3) Memberi rasa kenyang. Akan tetapi, apabila konsumsi karbohidrat terlalu berlebih atau kurang dalam tubuh akan menimbulkan dampak negatif.  Penyakit yang dapat ditimbulkan akibat kekurangan seperti: 1) Marasmus, 2) Kekurangan kalori dan protein, 3) hipoglikemia. Penyakit yang dapt ditimbulkan akibat  berlebihan karbohidrat: 1) Diabetes mellitus, 2) Obesitas, 3) Jantung koroner.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja dampak dari kekuranga karbohidrat ?
2. Apa saja dampak dari kekuranga karbohidrat ?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui dampak dari kekurangan karbohidrat.
2. Dapat mengetahui dampak dari kelebihan karbohidrat.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Dampak Kekurangan dan Kelebihan Mengonsumsi Karbohidrat.

Telah kita ketahui bersama bahwasannya karbohidrat merupakan sumber pokok utama dalam kompenen penyusunan gizi seimbang. Tidak hanya dikarnakan mudah didapatkan, namun juga karbohidrat memiliki banyak manfaat yang dapat membantu meningkatkan kwalitas gizi masyarakat.
Untuk lebih memahami apa saja sumber, fungsi, dan akiat dari kekurangan dan kelebihan karbohidrat silahkan perhatikan tabel berikut.

Sumber
Fungsi
Akibat
Kekurangan
Kelebihan
Padi-padian, gandum, sorgum, umbi-umbian, roti, buah-buahan manis, madu dan gula tebu
·  Sumber energy utama
·  Pembentuk struktur sel dan jaringan
·  Membantu proses pencernaan dan penyerapan kalsium
·  Komponen asam inti (RNA & DNA)
·  Bahan pembentuk protein dan lemak
·  Menjaga keseimbangan asam dan basa
·  Gula darah menurun.
·  Untuk balita rentan terserang penyakit marasmus/busung lapar.
-Kekurangan kalori dan protein
·  Overweight (kelebihan berat badan) atau obesitas
·  Diabetes melitus
·  Jantung koroner



















B Jenis Penyakit yang Ditimbulkan Akibat Kekurangan Karbohidrat

Diantara penyakit – penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan karbohidrat adalah marasmus, kekurangan kalori dan lemak (KKP), hipoglikemia.

1. Marasmus
 Gangguan akibat kekurangan asupan makanan yang mengandung karbohidrat dapat mengakibatkan penyakit di antaranya adalah penyakit yang sering mengenai anak balita (di bawah lima tahun) disebut juga penyakit marasmus.
Ciri-ciri penyakit marasmus :

  • Selalu merasa kelaparan
  • Anak sering menangis
  • Tubuh menjadi sangat kurus, biasanya pada anak yang terkena penyakit busung lapar
  • Kulit menjadi keriput
  • Pernapasan terganggu akibat tekanan darah dan detak jantung yang tidak stabil
Penyakit marasmus sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian apabila tidak ditangani secara cepat, tepat dan serius. Penyakit kekurangan karbohidrat marasmus ini akan mengakibatkan tumbuh kembang anak menjadi terhambat, perkembangan kecerdasannya menjadi lambat, dan tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada perkembangan psikologisnya.
Secara nasional, kasus busung lapar yang menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun mencapai angka 8 persen. Sesuai dengan proyeksi penduduk Indonesia yang disusun BPS, tahun 2005 jumlah anak usia 0-4 tahu di Indonesia mencapai 20,87 juta. Itu berarti saat ini ada sekitar 1,67 juta anak balita yang menderita busung lapar.

2.  Kekurangan Kalori dan Protein (KKP)
Penyakit kekurangan kalori dan protein pada dasarnya terjadi karena defisiensi energi dan defisiensi protein, disertai susunan hidangan yang tidak seimbang. Penyakit KKP terutama menyerang anak yang sedang tumbuh, dan dapat pula menyerang orang dewasa, yang biasanya kekruangan makan secara menyeluruh.
Bahan makanan pokok beras di Indonesia memberikan andil 70-80% dari total sehari-hari kebutuhan kalori. Kekurangan karbohidrat (kekurangan konsumsi ) meningkatkan kebutuhan protein, akibatnya kekurangan kalori sekaligus kekurangan protein.
Penyakit KKP memyerang anak yang sedang tumbuh pesat (balita), terutama berusia 2-4 tahun. Beberapa gejala definiensi energi, anak kelihatan kurus seolah-olah hanya tinggal kulit pembalut tulang. Muka berkerut seperti orang tua, kulit di dekat pantat Juga tampak berlipat-lipat, mengenaskan kulit yang terlalu lebar untuk badan anak. Anak tergeletak pasif, apatis, tanpa respon terhadap keadaan sekitar, dan bila dipegang tidak terasa jariagan lemak subkutan di antara lipatan kulitnya.
Pada anak yang kekurangan protein (kwashiskor) ditemui gejala antara lain, anak aptis, rambut kepala halus dan jarang, rambut bewarna kemerahan, kusam tidak hitam mengkilap seperti pada anak Sehat, rambut ini aering mudah dicabut tanpa terasa sakit oleh ponderita. Kadang kala terdapat uban yang momperkuat diagnosa, kwashiorkor.
Bila KKP menyerang orang dewasa akan terlihat gejala berupa udema kela paran, karona udema tampak menonjol pada bagian Uonar penderita. 

3. Hipoglikemia
Hipoglikimia (kadar glukosa darah yang abnormal-rendah) terjadi kalau kadar glukosa turun di bawah 50 hingga 60 mg/dl (2,7 hingga 3,3mmol/L).
Hipoglikemi adalah suatu kondisi dimana kadar glukosa darah yang abnormal rendah) terjadi kalau kadar glukosa turun di bawah 50 hingga 60 mg/dl.
Faktor-faktor yang menyebabkan hipoglikemia:

  • Asupan karbohidrat kurang, Makan tertunda atau lupa, porsi makan kurang
  • Diet slimming, anorexia nervosa
  • Muntah, gastroparesis
  • Menyusui
  • Absorbsi yang cepat, pemulihan glikogen otot
  • Alkohol, pemakaian alkohol dalam jumlah banyak tanpa makan dalam waktu yang lama bisa menyebabkan hipoglikemia yang cukup berat sehingga menyebabkan stupor.


C. Jenis Penyakit yang Ditimbulkan Akibat Kelebihan Karbohidrat.
Diantara penyakit – penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan karbohidrat adalah diabetes, obesitas, jantung koroner.

1. Diabetes Melitus
Diabetes mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi yang disebabkan oleh gangguan pada sekresi insulin atau gangguan kerja insulin atau keduanya. Tubuh pasien dengan diabetes mellitus tidak dapat memproduksi atau tidak dapat merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas, sehingga kadar gula darah meningkat dan dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang pada pasien tersebut.
Diabetes mellitus (DM) dibagi menjadi beberapa tipe. DM tipe I biasanya menimbulkan gejala sebelum usia pasien 30 tahun, walaupun gejala dapat muncul kapan saja. Pasien DM tipe I memerlukan insulin dari luar tubuhnya untuk kelangsungan hidupnya. DM tipe II biasanya dialami saat pasien berusia 30 tahun atau lebih, dan pasien tidak tergantung dengan insulin dari luar tubuh, kecuali pada keadaan-keadaan tertentu. Tipe DM lainnya adalah DM gestasional, yakni DM yang terjadi pada ibu hamil, yang disebabkan oleh gangguan toleransi glukosa pada pasien tersebut.
Saat ini jumlah pasien DM tipe II semakin meningkat, dikarenakan pola hidup yang semakin tidak sehat, misalnya kurang aktivitas fisik serta pola makan yang tidak sehat. Faktor risiko untuk DM tipe II antara lain: genetik, lingkungan, usia tua, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, riwayat DM gestasional, serta ras atau etnis tertentu.
Gejala DM tipe II antara lain:                                           

  • rasa haus yang berlebih,
  • buang air kecil lebih sering (frekuensi terbangun dari tidur untuk berkemih saat malam hari menjadi lebih sering dari biasanya),
  • banyak makan,
  • penurunan berat badan tiba-tiba tanpa sebab yang jelas
Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan kadar gula darah, yakni gula darah setelah puasa 8 jam atau gula darah sewaktu

2. Obesitas
Obesitas atau kegemukan adalala kelebihan gizi yang ditandai dengan adanya penimbunan lemak secara berlebihan dalan tubuh sehingga menaikkan berat Badan. Kegemukan hanya dapat terjadi jika ada kelebihan energi karena berbagai sebab, antara lain kelebihan zat gizi, kelainan baagian otak tertentu, kelainan hormon endokrin, faktor keturunan, dan akibat pemakaian obat tertentu.
Kelebihan berat antara lain disebabkan ketidakseimbangan konsumsi kalori dengan kebutuhan energi, dimana konsumai terlalu berlebihan dibanding kebutuhan energi. Kelebihan energi itu disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Pada keadaan normal, jaringan lemak itu ditimbun di beberapa tempat, diantaranya dalam jaringan subkutan dan dalam jaringan tirai khusus (ementum).Penimbunam lemak pada wanita memiserikan bentuk khas feminin, misalaya di daerah pinggul, daerah bahu, dan dada. Timbunan ringan lemak di daerah khusus itu sangat ditakuti dan dijauhi kaum wanita karena cukup sulit diatasi.

3. Jantung Koroner

Penyakit jantung dimulai ketika kolesterol, bahan lemak, dan kalsium tertumpuk dalam arteri.
Ketika ini terjadi dalam arteri yang mensuplai jantung, penumpukan ini, atau plak, menyebabkan arteri menyempit, sehingga pengiriman oksigen ke jantung berkurang. Pengurangan pengiriman oksigen ke jantung dapat membuat nyeri dada, juga disebut angina. Penyakit jantung dimulai ketika kolesterol, bahan lemak, dan kalsium membangun di arteri, sebuah proses yang dikenal sebagai aterosklerosis. Hubungan antara penyakit jantung dan serangan jantung Ketika plak terjadi sampai ke titik dan pecah, hal itu menyebabkan bekuan darah terbentuk di arteri koroner. Bekuan darah memblok darah mengalir ke otot jantung, menyebabkan serangan jantung. Dalam skenario terburuk, serangan jantung tiba-tiba atau gangguan irama fatal dapat terjadi. Penyumbatan arteri koroner oleh plak dapat menyebabkan serangan jantung (myocardial infarction) atau gangguan irama fatal (serangan jantung tiba-tiba). Penyakit jantung: pembunuh nomor satu Penyakit jantung mempengaruhi sekitar 14 juta laki-laki dan perempuan di Amerika Serikat, dan memiliki tingkat kematian yang tinggi. Bahkan, merenggut kehidupan lebih banyak dari total gabungan penyebab utama kematian berikutnya.
Beberapa penyebab umum penyakit jantung diantaranya :
• merokok,
• tekanan darah tinggi,
• kolesterol tinggi,
• diabetes,
• keturunan,
• penyakit arteri, dan
• obesitas.

Gaya hidup yang dapat menyebabkan penyakit jantung antara lain :
• kurang berolahraga
• kebiasaan makan lemak tinggi,
• stress

Gejala penyakit jantung biasanya terjadi selama latihan atau aktivitas. Itu karena meningkatnya permintaan nutrisi dan oksigen yang tidak dapat dipenuhi karena arteri koroner yang diblokir. Gejala lain dari penyakit jantung termasuk nyeri dada (angina), sesak napas, rahang sakit, dan sakit punggung, terutama di sisi kiri. Selain nyeri dada (angina) dan sesak nafas, beberapa gejala umum lainnya penyakit jantung termasuk rasa sakit rahang, nyeri punggung, dan jantung berdebar-debar. Setiap orang mengalami penyakit jantung berbeda, dan tidak ada metode pengobatan yang bekerja untuk semua orang. Pendekatan multi-faceted dari perubahan pola makan, perubahan gaya hidup, olahraga, dan obat dapat dikombinasikan, tergantung pada situasi individu dan kebutuhan pasien.





BAB III
PENUTUP


Karbohidrat merupakan sumber energi utama dan  cadangan energi bagi makhluk hidup. Biarpun karbohidrat memiliki manfaat, jika kekurangan atau kelebihan dalam mengkonsumsi karbohidrat juga akan berdampak buruk dan menimbulkan berbagai penyakit seperti: marasmus, diabetes, obesitas, jantung koroner dan sebagainya.
Pada dasarnya dampak buruk dari kekurangan dan kelebihan karbohidrat diakibatkan kurangnya pola hidup sehat, kuarangnya perhatian pemerintah terhadap gizi masyarakat yang kurang mampu. Sehingga masih banyak masyarakat khususnya balita menderita marasmus (gizi buruk).
Akhir kata, kami dari personil kelompok 6 mengucapkan maaf sebesar-besarnya,jika terdapat beberapa kekurangan ataupun kekeliruan dalam penulisan maupun penjabaran.Kurang lebihnya mohon dimaafkan.




Daftar Pustaka

 Sediaoetama, Achmad Djaeni , Prof.DR. M.Sc.2007. Ilmu Gizi : Untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid 1. Jakarta : Dian Rakyat 

Afriani, Rina Ayu. 2013. Berbagai Penyakit Sebagai Akibat dari Kekuangan dan Kelebihan Karbohidrat, http://rinnaayuafriani.blogspot.com/2013/12/berbagai-penyakit-sebagai-akibat-dari.html, (di akses 27 September 2014)

Risti,Husni. 2013. Akibat Kelebihan dan Kekurangan Zat – zat , http://ristihusni.blogspot.com/2013/01/akibat-kelebihan-dan-kekurangan-zat-zat.html, (di akses 28 September 2014)



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar