Diberdayakan oleh Blogger.
Terima kasih sudah
berkenan mampir
ke "rumah" sederhana ini,
Semoga dapat
memberikan manfaat..:)



RSS

[ILMU PANGAN DASAR : Komponen Zat Aktif dan Zat Racun Pada Bahan Pangan]


1)   Komponen Zat Aktif   
       Dibagi menjadi tiga bagian yakni :

      A. Komponen zat aktif yang terdapat secara alami dalam bahan pangan adalah :

No.
Nama Zat Aktif
Terdapat Pada
Fungsi
1.
Serat pangan (dietary fiber)
Dari berbagai sayuran, buah-buahan, serealia, dan kacang-kacangan
Untuk pencegahan timbulnya berbagai penyakit yang berkaitan dengan proses pencernaan.
2.
Komponen sulfur
Bawang -bawangan
Mencegah agregasi platelet dan menurunkan kadar kolesterol
3.
Kurkumin
Rimpang kunyit dan l-tumeron pada rimpang temulawak
Berkhasiat untuk pengobatan berbagai penyakit
4.
Daidzein dan genestein
Tempe
Menurunkan  kolesterol dan mencegah kanker
5.
Nerodiol dan linalool
Teh hijau
Mencegah karies gigi dan mencegah kanker
6.
Berbagai komponen volatile
Bunga melati (jasmine), chrysant dan chamomile yang
Aromanya sering digunakan sebagai aromaterapi

    
B.   Komponen zat aktif  yang sering ditambahkan ke dalam bahan makanan adalah :
No.
Nama Zat Aktif
Fungsi
1.
Vitamin A, vitamin E, beta-karotena, flavonoid, selenium dan seng (zinc)
sebagai antioksidan untuk mengatasi serangan radikal bebas yang menjurus kepada timbulnya berbagai penyakit kanker
2.
Asam lemak omega-3
menurunkan anak balita
3.
Kalsium
menjaga kesehatan tulang dan gigi, mencegah osteoporosis (kerapuhan tulang) dan tekanan darah tinggi
4.
Asam folat
mencegah anemia dan kerusakan saraf
5.
Zat besi
mencegah anemia gizi
6.
Yodium
mencegah gondok dan kretinisme (cebol/kerdil)
7.
Oligosakarida
membantu pertumbuhan mikroflora yang dibutuhkan usus (Bifidobacteria)

     C.   Komponen zat aktif yang keberadaannya dalam bahan pangan akibat proses pengolahan adalah zat-zat tertentu pada produk fermentasi susu (yoghurt, yakult, kefir), fermentasi kedelai, dan lain-lain. 

2)  Komponen Zat Racun dan Cara Mengatasinya
Dibagi menjadi Dua Bagian :
      A.   Senyawa (Zat)  Beracun Alamiah
      Sejumlah racun alami dalam bahan pangan yang dapat menimbulkan keracunan saat mengonsumsinya antara lain :

Nama Zat Racun
Terdapat pada Tanaman
Gejala Keracunan
Cara Menanganinya
Solanin dan chaconine
Kentang yang berwarna hijau, bertunas dan secara fisik telah rusak atau membusuk
Dapat menimbulkan rasa seperti terbakar di mulut, sakit perut, mual dan muntah
Untuk menangani terjadinya keracunan sebaiknya kentang dikupas kulitnya dan dimasak sebelum dikonsumsi.

Asam oksalat
Bayam
Asam oksalat yang terlalu besar dapat mengakibatkan defisiensi nutrient, terutama kalsium, dapat mengiritasi saluran pencernaan, terutama lambung,berperan dalam pembentukan batu ginjal.
Sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung senyawa itu terlalu banyak.

Glikoalkaloid
Tomat hijau
Menimbulkan  perasaan mual dan nyeri perut.
Hindari  konsumsi tomat hijau dan jangan pernah mengkonsumsi daun dan batang tanaman tomat.
Psoralen  yang termasuk racun golongan kumarin.
Seledri
Menimbulkan reaksi sensitivitas pada kulit jika terpapar matahari.
Sebaiknya hindari terlalu banyak mengkonsumsi seledri mentah. Lebih aman jika seledri dimasak sebelum dikonsumsi karena psoralen dapat terurai melalui proses pemasakan.

Linamarin  dan lotaustralin,
( termasuk golongan glikosida sianogenik)
Singkong
Menyempitan saluran nafas, mual, muntah, sakit kepala, bahkan pada kasus berat dapat menimbulkan kematian.
Sebaiknya singkong dicuci untuk menghilangkan tanah yang menempel, dikupas lalu direndam dalam air bersih yang hangat selama beberapa hari, dicuci lalu dimasak sempurna baik dibakar atau direbus.
Jenis glikosida sianogenik
Biji buah-buahan, terutama pada buah apel, aprikot, pir, plum, ceri dan peach.
Gejala keracunan mirip dengan gejala keracunan singkong dan pucuk bamboo
Sebaiknya tidak dibiasakan mengkonsumsi biji dari buah-buahan tersebut
Dalam golongan glikosida sianogenik
Pucuk bambu atau rebung.
Penyempitan  saluran nafas, mual, muntah dan sakit kepala.
Sebaiknya  pucuk bambu yang akan dimasak terlebih dahulu dibuang daun terluarnya, diiris tipis lalu direbus dalam air mendidih dengan penambahan sedikit garam selama 9-10 menit.
Asam Jengkolat (Jen-colid acid).
Jengkol (Pithecolobium lobatum)
Asam jengkolat dapat menyebabkan keracunan yang ditandai dengan mual dan susah buang air kecil, karena tersumbatnya saluran kencing.
Racun jengkol dapat dikurangi dengan cara perebusan, perendaman dengan air, atau membuang mata lembaganya karena kandungan racun terbesar ada pada bagian ini.
Mimosin
Petai cina (Leucaena glauca).
Dapat menjadikan rambut rontok karena retrogresisi di dalam sel-sel partikel rambut.
Jangan mengonsumsinya dalam keadaan mentah
Kafein
Kopi (Caffea arabica) dan Teh (Camelia sinensis)
Jika melebihi ambang batas, konsumsi teh dan kopi akan berakibat sukar tidur, jantung berdebar-debar, dan bayi lahir cacat jika dikonsumsi oleh ibu hamil.
Jangan mengonsumsinya secara berlebihan.
Kukurbitasin  (cucurbitacin
Zucchini (semacam ketimun)
Gejala keracunan zucchini meliputi muntah, kram perut,
diare, dan pingsan.
Sebaiknya hindari mengkonsumsi zucchini yang berbau tajam dan berasa
pahit. 
Furokumarin (furocoumarin)
Parsnip (semacam wortel)
Dapat menyebabkan sakit perut dan nyeri pada
kulit jika terkena sinar matahari.
Kadar racun dapat berkurang karena proses pemanggangan
atau perebusan. Lebih baik bila sebelum dimasak, parsnip dikupas terlebih dahulu.

     B.   Senyawa (Zat) Beracun Sintesis

No.
Nama Zat
Gejala yang Di Timbulkan
1.
Sakarin (Saccharin)
Kanker mukosa kandung kemih (dosisnya kira-kira setara 175 gram sakarin sehari untuk orang dewasa seumur hidup).
2.
Siklamat (Cyclamate)
Sel leukosit dan monolayer manusia (in vitro) dapat mengakibatkan kromosom sel-sel pecah.
3.
Zat Pewarna Sintetis
Mengakibatkan  limfoma
4.
Monosodium Glutamat (MSG)
Dapat menyebabkan degenerasi dan nekrosi sel-sel neuron, degenerasi dan nekrosis sel-sel syaraf lapisan dalam retina, menyebabkan mutasi sel, mengakibatkan kanker kolon dan hati, kanker ginjal, kanker otak dan merusak jaringan lemak.
5.
Formalin
Jika formalin tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menelan, mual, muntah, diare, kemungkinan terjadi perdarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi, kejang, tidak sadar hingga koma. Selain itu, juga bisa menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal.
6.
Boraks
Jika terhirup, mengenai kulit dan tertelan bisa menyebabkan iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi mata dan kerusakan ginjal. Jika boraks 5-10 gram tertelan oleh anak-anak bisa menyebabkan shock dan kematian.
Efek akut dari boraks bisa menyebabkan badan berasa tidak enak, mual, nyeri hebat pada perut bagian atas, perdarahan gastro-enteritis disertai muntah darah, diare, lemah, mengantuk, demam dan sakit kepala.



  •    Cara Menangani Bahaya Senyawa/Zat Beracun dalam Makanan Secara Umum.
             Pertolongan Pertama
1. Untuk mengurangi kekuatan racun, berikan air putih sebanyak-  banyaknya atau diberi susu yang telah dicampur dengan telur mentah.
2. Agar perut terbebas dari racun, berikan norit dengan dosis 3-4 tablet selama 3 kali berturut-turut dalam setiap jamnya.
3. Air santan kental dan air kelapa hijau yang dicampur 1 sendok makan garam dapat menjadi alternatif jika norit tidak tersedia.
4. Jika penderita dalam kondisi sadar, usahakan agar muntah. Lakukan dengan cara memasukkan jari pada kerongkongan leher dan posisi badan lebih tinggi dari kepala untuk memudahkan kontraksi.
5. Apabila penderita dalam keadaan pingsan, bawa segera ke rumah sakit atau dokter terdekat untuk mendapatan perawatan intensif.






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Berguna sekalii

Posting Komentar