Diberdayakan oleh Blogger.
Terima kasih sudah
berkenan mampir
ke "rumah" sederhana ini,
Semoga dapat
memberikan manfaat..:)



RSS

[Wanita (C)antik]

Jadilah wanita antik, 
yang dengannya kau kan terlihat cantik. 
Walau banyak orang yang mengkritik, 
membuat kau tak memiliki daya tarik. 

Jadilah wanita antik, 
yang denganya kau kan terlihat cantik. 
Walau tak mudah berkutik, 
Pada saatnya akan hilang karna gelitik. 

Jadilah wanita antik, 
Yang denganya kau kan terlihat cantik. 
Karna akan tiba saat banyak orang terkagum sambil tercekik, 
Ketika kau sudah ber "hak milik".

Lombok, 30 Juni 2017

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[Diam-diam Dalam Diam]



Sunyi adalah diam
Sepi adalah diam
Kalut kala sunyi
Takut karena sepi
Maka kalut jadi diam
Lalu takutpun tetap diam
...
Diam-diam dia diam
Bersendiri dengan diam
Ketika bising meredam
Rindu dan dendam
Akan satu titik kelam
Kemudian berbuah diam
...
Diam-diam dalam diam
Hidup direnggut agar hitam
Kuhentikan waktu lebam
Diam-diam dalam diam
...
Biar selamanya saya diam
Dengan diam-diam ...
Berhenti di bulan ini,
tak sampai bulan sebelas.
------
By : Abrosius Biru 
Dari Novel "Petjah" 😉 
#novelpetjah #satudariseribu #abrosiusbiru #NulisRandom2017

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[Tentang Rasa]

"Sama halnya dengan kehidupan, sebagaimanapun kau mencoba mengatur hidupmu agar tampak sempurna tanpa ada cacat sedikitpun, pasti akan kau alami yang namanya manis serta pahitnya kehidupan"
Ini tak seperti biasanya. 
Ada yang kurang beres !! 
Seperti ada rasa yang tak sesuai dengan jalurnya.
Kucoba kembali memantapkan kejelasan atas rasa aneh ini. 
Sekali...dua kali...tiga kali...
Masih tidak memiliki kejelasan rasa yang pas.
Rasa bingung mulai menyergap.
Kemudian kumulai bertanya-tanya pada diri, 
Dimanakah letak kesalahannya..??
Apakah di Subjek, Predikat atau Objek ? 
Tak ambil pusing ... satu keputusan ku ambil secara acak.
Sedikit demi sedikit, 
kucoba menambahkan gula pasir..."Kok jadi terlalu manis?"
Ku Tambahkan sesendok kopi..."Hmmm..Masih kurang jelas ",
Lalu kutambahkan lagi air..."waah jadi ke enceran.."
Akhirnya aku pun mulai pasrah.
Dalam hati kecilku berbisik.."Sajikan saja apa adanya, Tuan besar tak akan marah..."
Baiklah....
Saat secangkir kopi sudah tersaji dan siap diminum,
Takut-takut ku intip dari balik pintu kamar. 
Ada keryitan kecil muncul di dahinya.
Lalu perlahan-lahan menghilang menjadi datar.
Malu-malu ku tanyakan pada beliau,
"Bagaimanakah rasa kopi yang ku sajikan, terasa aneh kah ? ", 
"Hmmm..." beliau diam sejenak, menyisakan aku yang menahan nafas.
"Enak...rasanya pas.." seketika seperti jutaan beban di pundak terangkat, nafasku pun kembali normal.
"Jangan berbohong tuan, atau jangan-jangan Anda sengaja agar aku merasa bahagia? " tanyaku memastikan. 
"Tidak...ini memang terasa seperti kopi pada umumnya Nak...bagaimanapun kau meraciknya, pasti akan ada rasa manis dan pahit yang menyatu menjadi satu. Sama halnya dengan kehidupan, sebagaimanapun kau mencoba mengatur hidupmu agar tampak sempurna tanpa ada cacat sedikitpun, pasti akan kau alami yang namanya manis serta pahitnya kehidupan. Tak perlu kau memaksakan diri untuk memahaminya sekarang. Karna seiring berjalannya waktu, selama Bumi masih diputar pada porosnya, kau akan nikmati juga tiap rasa manis serta pahit tersebut". (The End)
_
Selamat beraktivitas, jangan lupa awali dengan Bismillah agar hidup menjadi Berkah. 😃#justwrite #mystory #secangkirkopiuntukBapak #NulisRandom2017

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[Aku Belum Bisa Menyebutmu Lagi]

Ya. Aku belum bisa menyebut namamu lagi
Dalam surat, buku harian, dan percakapan sehari-hari
Kembali seakan sebuah janji diikrarkan
Apa lagi yang dapat kita ucapkan

Seperti dulu, namamu penuh belum bisa kusebut kini
Jauhkan daku dari kekhianatan, doaku setiap kali
Daun-daun asam mulai bermerahan dalam gugusan
Bara kemarau, lunglai dan teramat pelahan

Di atas hutan kelelawar senja beterbangan
Seratus sayap berombak-ombak ke selatan
Menyebar di atas baris-baris merah berangkat tenggelam
Dan sekian ratus senja yang kucatat jadi malam

Kabut pun bagai uban di atas hutan-hutan
Uap air tipis, merendah dari tepi-tepi
Tak sampai gerimis hanya awan berlayang
Duh namamu penuh, yang belum bisa kusebut kini

Pada suatu hari namamu utuh akan kusebut lagi
Di titik senyap kekhianatan doaku setiap kali
Di atas baris-baris merah yang berangkat tenggelam
Sekian ribu senja kucatat jadi malam
-----
By:Taufik Ismail
Dalam buku "Sihir Rendra : Permainan Makna" karya Sapardi Djoko Damono, hal. 133


#sajak #taufikismail #sihirrendra #sapardidjokodamono #sastraindonesia #NulisRandom2017

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[Sepasang Sepatu Tua]


Sepasang sepatu tua tergeletak di sudut sebuah gudang berdebu,

yang kiri terkenang akan aspal meleleh, yang kanan teringat jalan berlumpur sehabis hujan - keduanya telah jatuh cinta kepada sepasang telapak kaki itu,

yang kiri menerka mungkin besok mereka dibawa ke tempat sampah dibakar bersama seberkas surat cinta, yang kanan mengira mungkin besok mereka diangkut truk sampah itu dibuang dan dibiarkan membusuk bersama makanan sisa,

sepasang sepatu tua saling membisikkan sesuatu yang hanya bisa mereka pahami berdua.

Sapardi Djoko Damono, 1973 .


#NulisRandom2017 #SapardiDiamDiam #SapardiDjokoDamono #GramediaPustakaUtama

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[Gadis Penenun Mimpi & Pria yang Melipat Kertas Terbang]

"Jatuh dalam lelap, sebetulnya tak jauh beda dengan jatuh dalam cinta,
perlahan terbuai, lalu hanyut dalam sekejap"

Bermimpi sedikit, 
bermimpi sebentar, 
dalam naungan langit
dan awan-awan lebar.

Saat dunia terlampau gelap, 
tutup matamu dalam lelap. 
Bermimpilah sedikit, 
walau hati terasa pahit.

Jatuh dalam lelap, 
sebetulnya tak jauh beda
dengan jatuh dalam cinta:
perlahan terbuai, lalu hanyut dalam sekejap.

Jadi bermimpilah sebentar, 
walau harapan mulai pudar. 
Walau jiwamu itu telaga, 
hitam bagai kelam jelaga.

Satu, dua, tiga, empat. 
Tutup matamu erat-erat. 
Empat, tiga, dua, satu. 
Mari bermimpi bersamaku. 

(Kutipan lirik Nyanyian di Ujung Pelangi, diambil dari koleksi Perkamen Langka milik Istana Masa Kini.) 


A Novel by Gina Gabrielle _ "Gadis Penenun Mimpi & Pria yang Melipat Kertas Terbang"
#gadispenenunmimpi #fantasi#dongengpengantartidur #noveladdict#goodnight #havenicedream #NulisRandom2017

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[Allah Maha Mengetahui Setiap Keinginan Hambanya]

“Para penghafal al-qur’an atau pecinta al-qur'an itu apa saja yang di inginkannya pasti terkabul, bahkan sebelum ia sempat menyampaikan keinginan dalam hati melalui bibirnya sendiri”
Sekitar 7 tahun lalu, salah satu ustazah pernah becerita kepada saya dan teman-teman mengenai keistimewaan para penghafal al-qur’an atau yang suka membacanya. Sebelum mulai bercerita beliau menegaskan kepada kami bahwa “Para penghafal al-qur’an atau pecinta al-qur'an itu apa saja yang di inginkannya pasti terkabul, bahkan sebelum ia sempat menyampaikan keinginan dalam hati melalui bibirnya sendiri”.
Masih dalam suasana sekitar 7 tahun tersebut ustazah kami mulai bercerita.
“Keluarga Umun* termasuk  keluarga yang berpengahsilan pas-pasan, untuk bisa membeli makanan dan kebutuhan sehari-haripun kami sudah sangat bersyukur. Melihat situasi keluarga seperti itu, Umun dan saudara-saudara yang lain sadar betul bahwa untuk meminta ini itu tidaklah mungkin adanya, karna itu sama saja membebani pikiran orang tua kami.
Saat Umun masih menjadi santriwati, setiap hari orang tua Umun selalu mengantarkan nasi dengan tambahan lauk ala kadarnya saja, dan Umun merasa cukup akan hal itu. Begitu seterusnya tiap tiga kali dalam sehari. Hingga di suatu hari Umun sangaaat ingin sekali makan bubur kacang hijau sebagai hidangan untuk buka puasa, intinya benar-benar sangat ingin bubur kacang ijo.  Aah...tapi itu hanya sekedar keinginan yang tidak ajan diutarakan kepada orang tua Umun, kenapa? Alasannya seperti yang kalian tahu sendiri, ekonomi keluarga saat itu tidak mendukung, jadi tinggalag bubur kacang ijo menjadi keinginan yang hanya bisa diutarakan di dalam hati saja.
Hari itu, ketika sebentar lagi azan berkumandang menandakan waktu berbuka sudah mulai tiba, seperti biasa orang tua Umun datang membawakan nasi karna tau bahwa Umun sedang berpuasa. Jika biasanya dalam kantong plastik isinya hanya satu bungkus nasi, entah kenapa untuk saat ini seperti ada yang berbeda, terasa lebih berat. Ketika Umun buka ikatan plastik ternyata di dalamnya sudah ada sebungkus nasi ditambah satu bungkusan lagi berupa bubur kacang ijo yang masih hangat. Dalam hati Umun hanya bisa berucap syukur sebanyak-banyaknya, tak tahu ingin berkata apa rasa haru tiba-tiba menjelma dalam diri. Kata orang tua Umun, bubur kacang ijonya merupakan pemberian tetangga untuk keluarga dirumah, tapi karna diingatnya Umun yang sedang berpuasa, maka diantarah sebagain dari bubur itu ke Pondok.”
Subhanallah....itu merupakan salah satu kisah inspiratif yang pernah saya langsung dari pembimbing tahfiz semasa di Pondok dulu, dan ini menjadi salah satu alasan saya ntuk lebih semangat lagi dalam menghafal al-qur’an.
Tapi ini kisah sekitar 7 tahun lalu kawan, ketika saya sedang duduk di bangku kelas dua tsanawiyyah dan semangat menghafal al-qur’an sedang berada di puncak-puncaknya. Tahun demi tahun silih berganti, jumlah hafalan yang saya milikipun hanya sedikit yang bertambah. Hingga tamat dari Pondok pun masih belum bisa mengalami penambahan secara signifikan. Sadar akan hal tersebut maka sayapun bernazar dalam hati, “jika saya kuliah di Lombok, maka saya akan tetap pergi setor hafalan ke Pondok”. Satu tahun pertama kelulusan, rupanya itu hanya sekedar nazar palsu, karna buktinya saya tak pernah hadir. Memasuki tahun kedua saya mulai merasa seperti ada yang mengganjal dalam hati karna terbanyang akan nazar tersebut, maka saya mencoba menghubungi kembali ustazah pembimbing tahfiz di podok dulu dan alhamdulillah beliau berlapang hati memberitahukan saya jadwal tahfiz. Mulai dari saat itu saya kembali melengkapi beberapa hafalan yang masih tertinggal di Pondok dulu. Tapi ini pun tidak berlangsung lama teman, hanya sekitar dua atau tiga bulan saya kembali tidak menyetor, dengan berbagai macam alasan. Begitu seterusnya hadir satu kali sebulan kemudian tidak hadir berbula-bulan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[Kita Abadi]

Ketika jantung berdetak
Jarum jam berdetik
Ku sadar bahwa kita sudah tak lagi serentak
Terpisah, tak bisa disambung titik

Kau bilang kita abadi
Baru bersama langkahkan kaki
Kau dijemput oleh sosok tak berperi
Dusta kau tentang kita yang abadi
Nyatanya kau lebih dulu pergi
Tinggallah aku sendiri

Coba telisik waktu
Berbagai cara telah kita ikhtiarkan tuk berpadu
Gentar kita tak bisa menyatu
Apa daya, takdir mengatakan sudah habis masa kita bersatu

Diam-diam ku renungi
Rupanya hanya dalam fana hal tak sedap ini terjadi
Kelak, di kehidupan yang hakiki
Ketika kita dipertemukanNya kembali
Barulah berlaku yang kau ucap tempo hari
Bahwa kita abadi.

Lombok, 17 Maret 2017

#Rewrite # CatatanLama #NulisRandom2017 


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[Antara Cinta dan Cita]

Hari ini adalah hari yang sangat spesial. Lho? Kenapa begitu? Karena hari ini hasil ujian perguruan tinggi negeri akan diumumkan.
Karamel sangat antusias, berkali-kali ia mengulang halaman website PTN yang diincarnya sejak lama. Satu minggu yang lalu ia mengikuti ujian dan merasa optimis. Tapi, entah kenapa hari ini ia sangat gugup dan resah. Karamel melirik jam dinding. Sudah hampir pukul dua siang kenapa hasilnya belum keluar juga? Apa jangan" sang petugas lupa mengumumkan hasilnya? Atau ada masalah dengan jaringan nya?
"El, gimana hasilnya sudah keluar?" tanya sang bunda lalu duduk disebelah putrinya itu.
"Belum bun. " jawab Karamel lesu. Bunda menatap wajah putrinya dengan khawatir.
"Kalau tidak diterima, kamu kuliah di kampus yang Ayahmu pilih ya?"
"Lhoo, bunda doain aku gagal? " jawab Karamel dengan masam.
"Bukan nya gitu, toh kita kan nggak tau apa yang akan terjadi nak." jelas Bunda lembut.
Karamel teriam. Ya. Ia tidak pernah tau apa yang akan terjadi. Selama ini ia selalu merasa optimis dan bisa mencapai keinginan nya. Masuk peringkat 5 besar, Kelas IPA dan bahkan ia memenangkan lomba cerdas cermat tingkat Provinsi. Hanya ada satu keinginannya, yaitu bisa masuk perguruan tinggi negeri favorit.
Beberapa hari lalu, Ayah dan bunda menyarankan agar Karamel masuk di Perguruan tinggi pilihan sang Ayah. Sifat keras kepala yang menurun itu menolak saran dari Ayahnya. Baginya, ini adalah pilihannya. Apalagi ia tidak tahu tentang perguruan tinggi tersebut.
Tiba-tiba sang Ayah pun ikut duduk dikursi kebangsaanya dengan koran yang tak tertinggal.
"Udah kamu masuk kampus yang Ayah  pilih aja,  toh kampus itu juga termasuk kampus terbaik di kota ini" ucap Ayah tanpa melihat pada Karamel. Karamel hanya teriam dan menghela nafasnya panjang.
"Sayang, Ayah sama B unda ingin yang terbaik buat kamu. Salah satu alasan kami ingin kamu meneruskan disini itu karena rasa khawatir pada anak satu-satunya. kamu mengerti kan sayang!!" sang bunda mencoba memberi pengertian.
"Kalo... Kalo.... " ucapan Karamel terputus untuk mengumpulkan keberaniannya
"Kalo El lulus PTN ini,  El boleh mengambilnya? " tanya El memberanikan diri. Pasalnya ini pertama kalinya El tak mengikuti perkataan orang tuanya.
Ayah memandang ke arah El yang sedang menunduk disamping bundanya. Lama tak ada jawaban dari sang Ayah membuat El semakin menundukkan kepalanya.
"Baik,  Ayah ijinkan.  Tapi kalo kamu gagal, kamu hanya punya 2 pilihan,  masuk kampus pilihan Ayah atau kamu menikah" tegas Ayah El.
Seketika El pun mengangkat kepalanya dengan tatapan yang meminta penjelasan pada sang Ayah, dan Ayah hanya membalas pandangan El sebentar lalu beranjak dari singgasananya.
"Bund,, masa El nikah?  El kan masih muda, masih banyak hal yang mau El raih bund!! " Ucap El
"Kamu tahu kan gimana Ayah kamu,  El? Ia akan teguh dengan pendiriannya" jawab Bunda. El pun kembali ke posisinya..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[Mengapa Saya Harus Menulis ?]


Pertanyaan di judul juga sering saya tanyakan kepada diri saya sendiri, mengapa saya harus menulis ? adakah orang yang akan membaca tulisan saya nanti ? apakah orang-orang yang membaca tulisan saya akan mendapat manfaat darinya ?

Pertanyaan di atas kadang sering membuat nyali ciut, tapi setelah merenungi beberapa hal, akhirnya saya putuskan untuk mulai menulis, karna sekarang saya tahu jawaban atas pertanyaan saya sendiri.

Q : Mengapa saya harus menulis ?
A : Agar saya memiliki jejak hidup yang abadi, agar ada bahan cerita yang dapat saya berikan kepada orang-orang terdekat atau garis keturunan saya kelak, agar saya dapat bernostalgia dengan kehidupan saya saat ini ketika sudah memasuki usia senja kelak, agar....agar... ah ternyata cukup banyak alasannya, dan mungkin teman-teman punya alasan sendiri mengapa harus menulis (silahkan jawab di dalam hati sambil direnungi)

Q : Adakah orang yang akan membaca tulisan saya nanti ?
A : Pastinya ada, seperti yang Anda lakukan saat ini. Kalo tetap tidak ada ? Tidak, PASTI ADA !! Kenapa ? karna menurut saya pribadi, SETIAP TULISAN MEMILIKI HAK UNTUK DIBACA !! Mungkin tidak sekarang, tapi suatu saat nanti pasti ada, baik itu seorang pembaca yang memang ingin membaca tulisan kita, atau karna tidak segaja tulisan kita sempat mampir di beranda media sosialnya. Yaa, jadi sekali lagi saya akan tekankan, khusunya kepada diri saya sendiri, bahwa setiap tulisan yang kita buat pasti akan dibaca orang dengan berbagai respon yang berbeda-beda. 

Q : Apakah orang-orang yang membaca tulisan saya akan mendapat manfaat darinya ?
A : Sebenarnya ini memang harus menjadi tujuan utama ketika kita akan mulai menulis sesuatu. Karna tulisan yang   bermanfaat akan dapat memberikan dampak yang positif kepada pembaca yang sesuai dengan sasaran kita. Selain itu, tulisan yang bermanfaat dapat menghasilkan amalan jariyah bagi kita ketika sudah tidak lagi menghembuskan nafas di atas bumi ini. Dan satu lagi, menulis adalah perjuangan, maka setiap perjuangan harus menghasilkan sesuatu yang bermanfaat (By : Asma Nadia). 

Yaa..mungkin ini saja yang dapat saya sampaikan untuk saat ini. Semoga dapat memberi manfaat bagi para pembaca yang budiman. Terima kasih.


#NulisRandom2017 #Day4

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[Sendiri...]

"Karna Berkawan dengan Sepi, Sungguh Tidak Menyenangkan Kawan"
Berkawan sepi.
Kemudian merasa terasing atas kesalahan sendiri.
Sangat sadar bahwa garis Takdir sudah ditentukan oleh Ilahi Rabbi.
Namun hati selalu ingin membangkang untuk menyalahinya berkali-kali.
Benar-benar tak tahu diri.

Hati-hati...!!
Jangan biarkan penyakit ini terlampau dalam menggerogoti hati.
Hingga lupa, bahwa sebenarnya tak pernah ada kata sendiri.
Karna selalu ada Allah yang menemani.
Setiap saat, tanpa henti.
----
Astagfirullah..😢😢

#MyPoems #SelfReminder #NulisRandom2017 #Day2


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Hello My Month !!

"Keep Calm Special People Are Born In June :)"

Selamat datang bulan Juni, bulan kelahiranku.
Ah yaa...memasuki awal bulan ini aku ingin menjadi lebih produktif dalam bidang menulis. Sebelumnya sudah sempat menargetkan akan menulis di blog setiap dua kali seminggu. Tapi, entah karna sifat malasku yang sering kumat, jadi target tersebut belum bisa berjalan baik sampai sekarang.
Dua hari lalu, secara tak sengaja Postingan Nulisbuku.com mampir di beranda facebookku yang mengabarkan akan mengadakan #NulisRandom2017 selama bulan Juni ini, terhitung mulai dari hari ini (tanggal 1) sampai tanggal 30.
Sejak membaca postingan tersebut, hatiku langsung tergerak untuk mengikuti challenge #NulisRandom2017 demi mengasah kembali kemampuan menulis dan memangkas sifat malasku.
Mohon doanya agar bisa konsisten mengikuti challenge ini, karna jujur menulis bukan hal mudah, apalagi harus konsisten menulis setiap hari.

Postingan #NulisRandom2017 akan aku share di beberapa akun sosmedku seperti Akun Instagram “Rahmi_alidris”, Facebook “Rahmi As-shofiiatunnur” , Twitter “Umara_nur”, atau Tublr “Rahmiumara”. Namun secara keseluruhan InsyaAllah setiap postingan akan tetap saya kumpulkan jadi satu di Blog ini. 
Akhir kata mohon dukungannya, jangan bosan mengunjungi blog saya dan sesekali atau beberapa kali sempatkan berikan “Like” atau “Komentar” untuk menambah rasa semangat saya dalam mengikuti challenge #NulisRandom2017 ini, sekian dan terima kasih. J

#NulisRandom2017 resmi dimulai terhitung sejak postingan ini muncul. :) 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[Menuju Indonesia Mandiri]

       
“Pemanfaatan Bonus Demografi Melalui Program KADARZI dan Peningkatan SDM Menuju Indonesia Mandiri”
Oleh : Umara' Nur Rahmi

Bonus demografi adalah suatu fenomena dimana struktur penduduk sangat menguntungkan dari sisi pembangunan karena jumlah penduduk usia produktif sangat besar, sedang proporsi usia muda sudah semakin kecil dan proporsi usia lanjut belum banyak. Bonus demografi dapat menjadi anugerah bagi bangsa Indonesia, dengan syarat pemerintah harus menyiapkan generasi muda yang ber-kualitas tinggi SDM-nya melalui pendidikan, pelatihan, kesehatan, penyediaan lapangan kerja dan investasi.
Pada tahun 2020-2030, Indonesia mencanangkan akan memiliki sekitar 180 juta orang berusia produktif, sedang usia tidak produktif sekitar 80 juta jiwa, atau 10 orang usia produktif hanya menanggung 3-4 orang usia tidak produktif, sehingga akan terjadi peningkatan tabungan masyarakat dan tabungan nasional.1
Bangsa Indonesia harus mampu memanfaatkan bonus demografi, dengan mengembangkan berbagai program antara lain keluarga sadar gizi dan peningkatan sumber daya manusia tentu  saja dengan berbagai prosesnya.
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Oleh karena itu, menjadi suatu keharusan bagi semua pihak untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan demi kesejahteraan masyarakat.
Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Masalah gizi terjadi di setiap siklus kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak, dewasa dan usia lanjut. Masalah gizi masyarakat masih memerlukan perhatian, hal ini diketahui dari masih tingginya status gizi kurang pada balita (28%), kurang Vitamin A 50% (kadar vit A dalam serum kurang dari 20mcg/dl), anemia gizi Besi berkisar 50% dari berbagai kelompok umur, dan gangguan akibat kekurangan yodium berdasarkan Total Goitre Rate (TGR) 9,8%. Penyebab utama lamanya penurunan prevalensi, karena rendahnya kasadaran masyarakat terhadap upaya perbaikan gizi.2
Menteri Kesehatan telah menerbitkan strategi 17 sasaran dalam memperbaiki kesehatan masyarakat melalui Desa Siaga, sasaran ke 3 perbaikan gizi masyarakat melalui Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) yang diupayakan atas dasar pemberdayaan masyarakat, untuk mengetahui tingkat keberhasilannya dilihat dari minimal 5 indikator yang dapat dengan mudah dilaksanakan keluarga, yaitu :
1)      Menimbang berat badan secara teratur,
2)      Memberikan ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan (ASI Eklusif),
3)      Makan beraneka ragam,
4)      Menggunakan garam beryodium dan
5)      Minum suplemen gizi (tablet tambah darah, kapsul vitamin A dosis tinggi) sesuai anjuran.
Untuk mewujudkan perilaku KADARZI sejumlah aspek perlu dicermati. Aspek ini berada di semua tingkatan yang mencakup :
1.      Tingkat keluarga,
2.      Tingkat masyarakat,
3.      Tingkat pelayanan kesehatan, dan
4.      Tingkat pemerintah.
Ditingkat keluarga, aspek tersebut adalah :
a.       Pengetahuan dan keterampilan keluarga dan
b.      Kepercayaan, nilai dan norma yang berlaku.
Ditingkat masyarakat yang perlu diperhatikan sebagai faktor pendukung perubahan perilaku keluarga, adalah :
a.       Norma yang berkembang di masyarakat dan
b.      Dukungan pemangku kepentingan (stakeholders) yang mencakup eksekutif, legislatif, tokoh agama/masyarakat, lsm, ormas, media massa, sektor swasta dan donor.
Ditingkat pelayanan kesehatan sudah tercantum dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan Bab V, Pasal 10 yang menyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal di masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan dengan cara :
a.       Pendekatan pemeliharaan,
b.      Peningkatan kesehatan (promotif),
c.       Pencegahan (preventif),
d.      Penyembuhan penyakit (kuratif) dan
e.       Pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang akan dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.
Perbaikan Gizi merupakan salah satu cara mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagaimana tercantum dalam Pasal 11 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan.
Ditingkat pemerintahan mencakup adanya kebijakan pemerintah yang mendukung dan pelaksanaan kebijakan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Ketika semua aspek ini dapat dilaksanakan dengan maksimal, maka tidak menutup kemungkinan kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia akan bertambah baik sehingga nilai produktivitas meningkat, yang kemudian secara linier akan berdampak pada kemajuan ekonomi bangsa. sehingga pemanfaatan bonus demografi dapat berjalan lancar dan peluang emas menuju Indonesia Mandiri Insya Allah dapat terwujud.
Menurut Nuryana (1995)3,  menyonsong tahun 2020 sama halnya kita menyonsong lebaran. Setelah satu bulan lamanya kita berjuang melawan nafsu untuk melatih pengendalian diri barulah kita rasakan betul arti sebuah kemenangan berpuasa. selama menjalankan ibadah puasa semestinya secara jujur yang kita tuju sebenarnya dalah bukan hari lebarannya , tetapi adalah pencapaian kualitas iman dan taqwa kita lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Apakah yang terakhir itu yang dijadikan target ? Bila tidak, berarti kemunduran! Begitu pula dengan target 2020 yang ditetapkan menjadi garis finis kesiapan kita bertarung di pasar bebas. Yang kita tuju bukan nilai kesiapan kita pada dead line, tetapi seberapa besar kemampuan kita meningkatkan dan memanfaatkan peluang yang ada.
Waktu yang tersedia amat sempit mengingat keadaan dan sumber daya yang membutuhkan perbaikan secara besar-besaran. Sumber daya alam yang kita miliki mungkin masih dapat diandalkan selama kita rajin memeliharanya dan “sopan” mengeksploitasinya.
Infrastruktur juga sudah mulai kelihatan bentuk wajahnya yang marketabel terhadap investor asing. Sumber  dana kita masih “cukup berlimpah” asal efisiensi pemakainnya dan sedikit dibantu oleh kepercayaan beberapa negara yang masih berniat memberikan pinjaman (walaupun kita masih punya setumpuk utang yang sewaktu-waktu bila perlu kita ajukan reschedulling).
Sumber daya manusia yang dimiliki bangsa Indonesia sangat besar secara kuantitas, seperti yang di lansir dari artikel Hidayatullah.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan berdasarkan data Susenas 2014 dan 2015,  jumlah penduduk Indonesia mencapai 254,9 juta jiwa.4 Berkaitan dengan jumlah penduduk tersebut, sebuah koran Asing meramalkan bahwa jumlah penduduk Indonesia bakal menjadi negara super power keempat setelah Amerika Serikat. Ramalan tersebut berasumsikan besarnya jumlah penduduk merupakan variabel penentu kekuatan (the prominent power). Boleh jadi ramalan itu benar kalau asumsi sumber daya manusia kita pada awal abad 21 nanti sudah superior.
Untuk meningkatkan sumber daya manusia yang cukup besar tersebut, diperlukan strategi jitu dan tepat sehingga meningkatkan kemandirian.
Mandiri memiliki makna dalam keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantung pada orang lain,5 yang di analogikan keadaan tersebut secara umum terdapat pada individu sehat secara jasmani maupun rohani  karna  jika individu tersebut sudah jatuh sakit, pasti akan ada dua, tiga atau lebih banyak orang yang akan dimintai bantuan sebagai tempat bergantung sehingga makna dari kata mandiri akan pudar. Ketika individu-individu sehat ini sudah semakin bertambah banyak  maka akan  muncul kelompok-kelompok masyarakat yang akan membentuk sebuah bangsa dan memiliki semangat untuk terbebas dari ketergantungan atau mampu untuk menjadi masyarakat dan bangsa yang mandiri.
Memperhatikan seluruh uraian diatas dengan rasa optimis,  dengan pemanfaatan bonus demografi  melalui program keluarga sadar gizi dan peningkatan sumber  daya manusia  Insya Allah akan mampu menuju Indonesia mandiri.

Demikian tulisan ini semoga bermanfaat adanya.
Versi PDF dapat di Download Di Sini 


Daftar Pustaka
1 Ilmuekonomi.net (2016). Pengertian Bonus Demografi Kependudukan dan Peningkatannya Dalam Mensejahterakan Masyarakat. Disadur dari  http://www.ilmuekonomi.net/2016/04/pengertian-bonus-demografi-kependudukan-dan-peningkatan-dalam-mensejahterakan-masyarakat.html  pada tanggal 22/01/2017,  Pukul 11:47 am. 
2 Suparmanto, Sri Astuti (2007). Pedoman Strategi KIE Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi).
3 Hamad,Ibnu (1995).Membangun Kemandirian Indonesia : Dari Penggalian Nilai Menuju Penataan Kelembagaan. Jakarta : Forum Dialog Indonesia (Halaman 178)
4 Hidayatullah.com (2015). Jumlah Penduduk Indonesia Sudah 254,9 Juta. Disadur dari http://m.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2015/11/20/83632/jumlah-pendududari-perempuan.html pada tanggal 22/01/2017 , Pukul 20:15 pm.
5 Setiawan,Ebta (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online: Versi 1,9. Disadur dari http://kbbi.web.id/mandiri  pada tanggal  19/01/2017 pukul 10:29 pm.

Cuap-cuap Penulis : Essay ini pernah di ikut sertakan dalam Lomba "National Essay Competition 2017", yang di selenggarakan oleh Event Hunter Indonesia. Karna ini adalah tulisan pertama saya dalam bidang Essay Ilmiah, maka jika ada penulisan atau susunan kata-kata yang kurang tetap mohon dikoreksi. Terima Kasih :)  

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

[Gadis Penenun Mimpi dan Pria yang Melipat Kertas Terbang]


Assalamu’alaikum...Selamat pagi, siang, sore, malam dll (waktu dan kegiatan bisa disesuaikan sendiri yaa..hehe), semoga selalu diberi keberkahan di dalamnya,Amiiinn.

Dalam rangka mengikuti Give Away yang diadakan oleh ICC Publisher dan Mba Gina Gabrielle, disini saya akan mencoba memberikan beberapa ulasan terkait novel ini, Chek it out...(Semoga Berkenan di Hati).

Ada yang mengatakan, untuk menyayangi seseorang atau sesuatu maka kita harus mengenali dulu orang atau hal tersebut. Naah..begitu juga dalam hal ini, agar lebih mantap rasa sayang kita  ke novel ini, maka kita pun harus tahu dulu seperti apa identitas asli dari novel ini...yuk segera di chek guys  !!

IDENTITAS NOVEL
Judul : Gadis Penenun Mimpi dan Pria yang Melipat Kertas Terbang
Penulis : Gina Gabrielle
Penerbit : Inner Child Crowdfund Publisher (ICC Publisher)
Tahun Terbit : 2016
Jumlah Halaman : 260
ISBN : 978-602-74865-0-8
Harga : Rp 45.000 (Setelah dipotong 10% dari Toko Buku Airlangga, Mataram, NTB)
Sinopsis Novel :
“Konon katanya, pada suatu tidur, kau bisa sampai ke suatu tempat yang disebut Ujung Pelangi. Di sana ada seorang gadis dengan wajah tertutup cadar yang akan menemukan mimpi untukmu...

Seorang pria dengan Hati luka melihat kertas terbang dalam mimpinya. Ia mengikuti arah kertas tersebut terbang, dan sampai ke Lembah Es. Ia menyangka Hatinya akan sembuh, namun ternyata Lembah Es hanyalah tempat untuk mendinginkan Hati.

Di lain tempat, tanpa ia ketahui, langit memar. Dunia terancam hancur, dan pria itulah yang dipilih untuk menyelamatkannya.

Tapi, karena tidak sanggup lagi menanggung sakit, ia memutuskan untuk selama-lamanya membekukan Hati di Lembah Es.

Lalu langit pun retak, dan hendak runtuh.

***
Dari informasi singkat seputar identitas  novel di atas sudah pada mulai tertarik belum? Jika belum..oke mari lanjutkan pembahasan ini.

Sesuai dengan  ketentuan langkah kedua dalam ajang GA ini, yaitu “Ceritain kamu beli dimana dan hal apa yang paling kamu suka dari bukunya ?”, maka saya akan mencoba jawab satu persatu yaa...

Novel ini saya beli di Toko Buku Airlangga, Mataram, NTB, pada tanggal 6 Februari 2017. Hari itu bertepatan dengan selesainya serangkaian ujian menjelang akhir semester, dan hari pertama menyambut libur. Dalam benak saya, guna memanfaatkan waktu libur tersebut, enaknya tambah koleksi novel baru sebagai bekal selama liburan.

Sebelum melihat novel ini, saya sempat berkeliling di beberapa rak buku untuk menelaah dan membaca setiap novel yang kelihatannya cukup menarik dan ramah dengan dompet. Cukup lama saya berputar-putar mencari novel yang sekiranya pas di hati. Biasanya. kurang lebih satu buah novel yang saya lihat cukup menarik, akan mengahabiskan waktu 5 menit untuk saya baca dan pahami alur cerita dari sinopsisnya yang sudah tertera. Bisa, dibayangkan jika 12 Novel yang saya lihat cukup menarik tapi ternyata tidak berkenan di hati, maka sudah terlewati 1 jam yang saya buang begitu saja. Maka sebelum hal itu terjadi, entah sudah berapa menit berlalu, tiba-tiba kepala saya terarah untuk melihat novel ini dan ajaibnya hanya dengan melihat judul novel ini (kurang dari 2 menit) saya langsung bawa ke kasir untuk segera dibayar. Kok bisa secepat itu ? Pertama..karna novel ini pernah saya baca di Wattpad, dan walau yang saya baca hanya 3 part, tapi isinya sudah cukup membuat saya penasaran ingin mengetahui kelanjutannya. Kedua, karna stok novelnya tinggal dua. Ketiga, karna harganya sangat ramah di dompet..hehe. Jadi, tanpa pikir panjang, setelah lihat judul novel langsung saja pergi ke kasir untuk melakukan transaksi jual beli.

Pertanyaan selanjutnya, “Hal apa yang paling kamu suka dari buku atau novelnya?”, Ada tiga hal yang saya suka dari novel ini. Pertama adalah judul serta covernya. Walau beberapa buku yang pernah saya baca mengatakan bahwa Judul novel yang terlalu panjang kurang baik, namun bagi saya pribadi hal tersebut tidak berlaku untuk novel ini. Sesuai dengan tema yang mengangangkat kisah tentang dongeng, dari membaca judul serta ditambah dengan cover yang sangat menarik, hal ini membuat saya teringat dan rindu akan dongeng-dongen Putri Nirmala dan Oki di majalah Bobo saat kecil dulu, dan setelah membaca novel ini, rasanya rasa rindu tersebut bisa terobati dengan tuntas dan membuat saya puas.

Selanjutnya, hal kedua yang saya suka dari novel ini adalah semua tokoh-tokohnya tanpa terkecuali satupun. Semua tokoh diberikan karakter yang kuat dan semua dijabarkan secara lugas dan jelas. Termasuk tokoh “Aku” yang tak lain dan tak bukan adalah penulis sendiri (Mba Gina), yang saya sukai yakni bagaimana tokoh “Aku” mampu menyakinkan pembaca untuk terus mengikuti setiap kisah pertualangan di dalam novelnya dengan sabar dan bersahabat. Hal ini dibuktikan dengan  cara tokoh “Aku” menjelaskan tiap detail kejadian dan cara menyapa pembaca tiap memberikan pesan moril menggunakan kata “Teman”. Sehingga seolah-olah antara penulis dan pembaca secara tidak langsun seperti melakukan sebuah interaksi yang komunikatif, dan saya sungguh..sangat..sangat suka.

Dan terakhir, hal ketiga yang saya sukai dari novel ini adalah pesan moril yang tertuang dalam bait-bait syair serta kutipan-kutipan bijaknya, seperti salah satu puisi di halaman 3-4 yang berbunyi sebagai berikut :

Bermimpi sedikit,
bermimpi sebentar,
dalam naungan langit
dan awan-awan lebar.

Saat dunia terlampau gelap,
tutup matamu dalam kelap.
Bermimpilah sedikit,
walau Hati terasa pahit.

Jatuh dalam lelap,
sebetulnya tak jauh beda
dengan jatuh dalam cinta:
Perlahan terbuai, lalu hanyut dalam sekejap.

Jadi bermimpilah sebentar,
walau harapan mulai pudar.
Walau jiwamu itu telaga,
hitam bagai kelam jelaga.

Satu, dua, tiga, empat.
Tutup matamu erat-erat.
Empat, tiga, dua, satu.
Mari bermimpi bersamaku.

(Kutipan lirik Nyanyian di Ujung Pelangi)

Dan kutipan-kutipan bijak seperti :

“Teman, biar kuberitahukan satu hal padamu: Hati hanya punya satu keinginan, yaitu untuk bebeas merasa” (Hlm. 6)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS