Telah dilaluinya manis pahit hidup ini
Dan di tandainya setiap kejadian dalam wadah warna warni
Hingga tersusun rapi menjulang tinggi
Alamat bahwa usianya tak lagi dini
Malam hari terbatuk-batuk
Pagi hari terkantuk-kantuk
Sudah tak ada lagi tenaga merutuk
Karna sana sini raganya terasa remuk
Sejanak duduk di teras rumah
Menanti kehadiran buah hati dengan semringah
Yang dulunya sering berulah
Kini dirindukan tanpa bantah
Hanyalah sang Isteri setia menemani
Menjadikan rumah berpenghuni
Walau yang dinanti tak jua datang mengunjungi
Setidaknya ia tak sendiri
Karena selalu ada sang Isteri
Temannya sehidup semati
Lombok, 25 Mei 2018