BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan yang kita konsumsi setiap hari
merupakan zat gizi utama bagi tubuh. Bahan bakar utama dalam tubuh
kita diperoleh dari makanan yang mengandung karbohidrat, protein dan juga
lemak. Karbohidrat merupakan salah satu sumber bahan makanan yang banyak
tersebar di alam, baik dalam jaringan tumbuhan maupun jaringan hewan.
Karbohidrat mempunyai fungsi sebagai : 1) Sumber tenaga untuk tubuh,
2) Untuk cadanga tenaga, 3) Memberi rasa kenyang. Akan
tetapi, apabila konsumsi karbohidrat terlalu berlebih atau kurang dalam tubuh
akan menimbulkan dampak negatif. Penyakit yang dapat ditimbulkan akibat
kekurangan seperti: 1) Marasmus, 2) Kekurangan kalori dan protein, 3)
hipoglikemia. Penyakit yang dapt ditimbulkan akibat berlebihan karbohidrat: 1) Diabetes mellitus,
2) Obesitas, 3) Jantung koroner.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja dampak dari kekuranga karbohidrat ?
2. Apa saja dampak dari kekuranga karbohidrat ?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui dampak dari kekurangan
karbohidrat.
2. Dapat mengetahui dampak dari kelebihan
karbohidrat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dampak Kekurangan dan Kelebihan
Mengonsumsi Karbohidrat.
Telah
kita ketahui bersama bahwasannya karbohidrat merupakan sumber pokok utama dalam
kompenen penyusunan gizi seimbang. Tidak hanya dikarnakan mudah didapatkan,
namun juga karbohidrat memiliki banyak manfaat yang dapat membantu meningkatkan
kwalitas gizi masyarakat.
Untuk
lebih memahami apa saja sumber, fungsi, dan akiat dari kekurangan dan kelebihan
karbohidrat silahkan perhatikan tabel berikut.
Sumber
|
Fungsi
|
Akibat
|
|
Kekurangan
|
Kelebihan
|
||
Padi-padian,
gandum, sorgum, umbi-umbian, roti, buah-buahan manis, madu dan gula tebu
|
· Sumber
energy utama
· Pembentuk
struktur sel dan jaringan
· Membantu
proses pencernaan dan penyerapan kalsium
· Komponen
asam inti (RNA & DNA)
· Bahan
pembentuk protein dan lemak
· Menjaga
keseimbangan asam dan basa
|
· Gula
darah menurun.
· Untuk
balita rentan terserang penyakit marasmus/busung lapar.
-Kekurangan kalori dan protein
|
· Overweight
(kelebihan berat badan) atau obesitas
· Diabetes
melitus
· Jantung
koroner
|
B Jenis Penyakit yang Ditimbulkan Akibat Kekurangan Karbohidrat
Diantara penyakit – penyakit yang
ditimbulkan akibat kekurangan karbohidrat adalah marasmus, kekurangan kalori
dan lemak (KKP), hipoglikemia.
1.
Marasmus
Gangguan akibat
kekurangan asupan makanan yang mengandung karbohidrat dapat mengakibatkan
penyakit di antaranya adalah penyakit yang sering mengenai anak balita (di
bawah lima tahun) disebut juga penyakit marasmus.
Ciri-ciri penyakit marasmus :
- Selalu merasa kelaparan
- Anak sering menangis
- Tubuh menjadi sangat kurus, biasanya pada anak yang terkena penyakit busung lapar
- Kulit menjadi keriput
- Pernapasan terganggu akibat tekanan darah dan detak jantung yang tidak stabil
Penyakit
marasmus sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian apabila tidak ditangani
secara cepat, tepat dan serius. Penyakit kekurangan karbohidrat marasmus
ini akan mengakibatkan tumbuh kembang anak menjadi terhambat, perkembangan
kecerdasannya menjadi lambat, dan tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada
perkembangan psikologisnya.
Secara nasional, kasus
busung lapar yang menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun mencapai angka 8
persen. Sesuai dengan proyeksi penduduk Indonesia yang disusun BPS, tahun 2005
jumlah anak usia 0-4 tahu di Indonesia mencapai 20,87 juta. Itu berarti saat
ini ada sekitar 1,67 juta anak balita yang menderita busung lapar.
2. Kekurangan Kalori dan Protein (KKP)
Penyakit kekurangan kalori dan protein pada dasarnya terjadi karena defisiensi energi dan
defisiensi protein, disertai susunan hidangan yang tidak seimbang. Penyakit KKP
terutama menyerang anak yang sedang tumbuh, dan dapat pula menyerang orang
dewasa, yang biasanya kekruangan makan secara menyeluruh.
Bahan makanan pokok beras di Indonesia memberikan andil 70-80%
dari total sehari-hari kebutuhan kalori. Kekurangan karbohidrat (kekurangan konsumsi )
meningkatkan kebutuhan protein, akibatnya kekurangan kalori sekaligus
kekurangan protein.
Penyakit KKP memyerang anak yang sedang tumbuh pesat (balita), terutama
berusia 2-4 tahun. Beberapa gejala definiensi energi, anak kelihatan kurus
seolah-olah hanya tinggal kulit pembalut tulang. Muka berkerut seperti orang
tua, kulit di dekat pantat Juga tampak berlipat-lipat, mengenaskan kulit yang
terlalu lebar untuk badan anak. Anak tergeletak pasif, apatis, tanpa respon
terhadap keadaan sekitar, dan bila dipegang tidak terasa jariagan lemak
subkutan di antara lipatan kulitnya.
Pada anak yang kekurangan protein (kwashiskor) ditemui gejala antara lain,
anak aptis, rambut kepala halus dan jarang, rambut bewarna kemerahan, kusam
tidak hitam mengkilap seperti pada anak Sehat, rambut ini aering mudah dicabut
tanpa terasa sakit oleh ponderita. Kadang kala terdapat uban yang momperkuat
diagnosa, kwashiorkor.
Bila KKP menyerang orang dewasa akan terlihat gejala berupa udema kela
paran, karona udema tampak menonjol pada bagian Uonar penderita.
3. Hipoglikemia
Hipoglikimia (kadar glukosa darah yang
abnormal-rendah) terjadi kalau kadar glukosa turun di bawah 50
hingga 60 mg/dl (2,7 hingga 3,3mmol/L).
Hipoglikemi adalah suatu kondisi dimana kadar
glukosa darah yang abnormal rendah) terjadi kalau kadar glukosa turun di bawah
50 hingga 60 mg/dl.
Faktor-faktor yang menyebabkan hipoglikemia:
- Asupan karbohidrat kurang, Makan tertunda atau lupa, porsi makan kurang
- Diet slimming, anorexia nervosa
- Muntah, gastroparesis
- Menyusui
- Absorbsi yang cepat, pemulihan glikogen otot
- Alkohol, pemakaian alkohol dalam jumlah banyak tanpa makan dalam waktu yang lama bisa menyebabkan hipoglikemia yang cukup berat sehingga menyebabkan stupor.
C. Jenis Penyakit yang Ditimbulkan
Akibat Kelebihan Karbohidrat.
Diantara penyakit – penyakit yang ditimbulkan
akibat kekurangan karbohidrat adalah diabetes, obesitas, jantung koroner.
1. Diabetes Melitus
Diabetes mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang
tinggi yang disebabkan oleh gangguan pada sekresi insulin atau gangguan kerja
insulin atau keduanya. Tubuh pasien dengan diabetes mellitus tidak dapat
memproduksi atau tidak dapat merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh organ
pankreas, sehingga kadar gula darah meningkat dan dapat menyebabkan komplikasi
jangka pendek maupun jangka panjang pada pasien tersebut.
Diabetes
mellitus
(DM) dibagi menjadi beberapa tipe. DM tipe I biasanya menimbulkan gejala
sebelum usia pasien 30 tahun, walaupun gejala dapat muncul kapan saja. Pasien
DM tipe I memerlukan insulin dari luar tubuhnya untuk kelangsungan hidupnya. DM
tipe II biasanya dialami saat pasien berusia 30 tahun atau lebih, dan
pasien tidak tergantung dengan insulin dari luar tubuh, kecuali pada
keadaan-keadaan tertentu. Tipe DM lainnya adalah DM gestasional, yakni
DM yang terjadi pada ibu hamil, yang disebabkan oleh gangguan toleransi glukosa
pada pasien tersebut.
Saat ini jumlah pasien DM tipe II semakin
meningkat, dikarenakan pola hidup yang semakin tidak sehat, misalnya
kurang aktivitas fisik serta pola makan yang tidak sehat. Faktor risiko untuk
DM tipe II antara lain: genetik, lingkungan, usia tua, obesitas, kurangnya
aktivitas fisik, riwayat DM gestasional, serta ras atau etnis tertentu.
Gejala DM tipe II antara lain:
- rasa haus yang berlebih,
- buang air kecil lebih sering (frekuensi terbangun dari tidur untuk berkemih saat malam hari menjadi lebih sering dari biasanya),
- banyak makan,
- penurunan berat badan tiba-tiba tanpa sebab yang jelas
Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan
kadar gula darah, yakni gula darah setelah puasa 8 jam atau gula darah
sewaktu
2. Obesitas
Obesitas atau
kegemukan adalala kelebihan gizi yang ditandai dengan adanya penimbunan lemak
secara berlebihan dalan tubuh sehingga menaikkan berat Badan. Kegemukan hanya
dapat terjadi jika ada kelebihan energi karena berbagai sebab, antara lain
kelebihan zat gizi, kelainan baagian otak tertentu, kelainan hormon endokrin,
faktor keturunan, dan akibat pemakaian obat tertentu.
Kelebihan berat antara lain disebabkan ketidakseimbangan
konsumsi kalori dengan kebutuhan energi, dimana konsumai terlalu berlebihan dibanding
kebutuhan energi. Kelebihan energi itu disimpan dalam bentuk jaringan lemak.
Pada keadaan normal, jaringan lemak itu ditimbun di beberapa tempat,
diantaranya dalam jaringan subkutan dan dalam jaringan tirai khusus
(ementum).Penimbunam lemak pada wanita memiserikan bentuk khas feminin,
misalaya di daerah pinggul, daerah bahu, dan dada. Timbunan ringan lemak di
daerah khusus itu sangat ditakuti dan dijauhi kaum wanita karena cukup sulit
diatasi.
3.
Jantung Koroner
Penyakit jantung dimulai ketika kolesterol, bahan lemak, dan kalsium
tertumpuk dalam arteri.
Ketika ini terjadi dalam arteri yang mensuplai jantung, penumpukan ini,
atau plak, menyebabkan arteri menyempit, sehingga pengiriman oksigen ke jantung
berkurang. Pengurangan pengiriman oksigen ke jantung dapat membuat nyeri dada,
juga disebut angina. Penyakit jantung dimulai ketika kolesterol, bahan lemak,
dan kalsium membangun di arteri, sebuah proses yang dikenal sebagai
aterosklerosis. Hubungan antara penyakit jantung dan serangan jantung Ketika
plak terjadi sampai ke titik dan pecah, hal itu menyebabkan bekuan darah
terbentuk di arteri koroner. Bekuan darah memblok darah mengalir ke otot
jantung, menyebabkan serangan jantung. Dalam skenario terburuk, serangan jantung
tiba-tiba atau gangguan irama fatal dapat terjadi. Penyumbatan arteri koroner
oleh plak dapat menyebabkan serangan jantung (myocardial infarction) atau
gangguan irama fatal (serangan jantung tiba-tiba). Penyakit jantung: pembunuh
nomor satu Penyakit jantung mempengaruhi sekitar 14 juta laki-laki dan
perempuan di Amerika Serikat, dan memiliki tingkat kematian yang tinggi.
Bahkan, merenggut kehidupan lebih banyak dari total gabungan penyebab utama
kematian berikutnya.
Beberapa penyebab umum penyakit jantung diantaranya :
•
merokok,
•
tekanan darah tinggi,
•
kolesterol tinggi,
•
diabetes,
•
keturunan,
•
penyakit arteri, dan
•
obesitas.
Gaya hidup
yang dapat menyebabkan penyakit jantung antara lain :
•
kurang berolahraga
•
kebiasaan makan lemak tinggi,
•
stress
Gejala penyakit jantung
biasanya terjadi selama latihan atau aktivitas. Itu karena meningkatnya
permintaan nutrisi dan oksigen yang tidak dapat dipenuhi karena arteri koroner
yang diblokir. Gejala lain dari penyakit jantung termasuk nyeri dada (angina),
sesak napas, rahang sakit, dan sakit punggung, terutama di sisi kiri. Selain
nyeri dada (angina) dan sesak nafas, beberapa gejala umum lainnya penyakit
jantung termasuk rasa sakit rahang, nyeri punggung, dan jantung berdebar-debar.
Setiap orang mengalami penyakit jantung berbeda, dan tidak ada metode
pengobatan yang bekerja untuk semua orang. Pendekatan multi-faceted dari
perubahan pola makan, perubahan gaya hidup, olahraga, dan obat dapat
dikombinasikan, tergantung pada situasi individu dan kebutuhan pasien.
BAB III
PENUTUP
Karbohidrat merupakan sumber energi utama dan cadangan energi bagi makhluk hidup. Biarpun
karbohidrat memiliki manfaat, jika kekurangan atau kelebihan dalam mengkonsumsi
karbohidrat juga akan berdampak buruk dan menimbulkan berbagai penyakit
seperti: marasmus, diabetes, obesitas, jantung koroner dan sebagainya.
Pada dasarnya dampak buruk dari kekurangan dan
kelebihan karbohidrat diakibatkan kurangnya pola hidup sehat, kuarangnya
perhatian pemerintah terhadap gizi masyarakat yang kurang mampu. Sehingga masih
banyak masyarakat khususnya balita menderita marasmus (gizi buruk).
Akhir kata, kami dari
personil kelompok 6 mengucapkan maaf sebesar-besarnya,jika terdapat beberapa
kekurangan ataupun kekeliruan dalam penulisan maupun penjabaran.Kurang lebihnya
mohon dimaafkan.
Daftar
Pustaka
Sediaoetama, Achmad
Djaeni , Prof.DR. M.Sc.2007. Ilmu Gizi : Untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid 1. Jakarta : Dian
Rakyat
Afriani, Rina Ayu. 2013. Berbagai Penyakit Sebagai Akibat dari
Kekuangan dan Kelebihan Karbohidrat, http://rinnaayuafriani.blogspot.com/2013/12/berbagai-penyakit-sebagai-akibat-dari.html, (di
akses 27 September 2014)
Risti,Husni. 2013. Akibat Kelebihan dan Kekurangan Zat – zat , http://ristihusni.blogspot.com/2013/01/akibat-kelebihan-dan-kekurangan-zat-zat.html, (di
akses 28 September 2014)
0 komentar:
Posting Komentar