UMARA' NUR RAHMI

[Apakah Keluarga Anda Sudah Termasuk Keluarga Sadar Gizi ?]

1/25/2017 08:09:00 PM | Label: Ruang Sehat

Bangsa yang sehat berawal dari masyarakatnya yang sehat, dan masyarakat yang sehat berawal dari kumpulan keluarga-keluarga yang juga sehat. Seandanya tiap keluarga sudah menerapkan hidup sehat..Insya Allah akan berimbas pula pada anggota keluarganya, yang berarti tiap Individu sudah menjadi pribadi yang sehat.

Adapun tentang sehat sendiri, sudah tercantum dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan yang menyatakan bahwa, salah satu cara mewujudkan derajat kesehatan yang optimal adalah dengan cara melakukan Perbaikan Gizi. Dalam hal ini, Menteri Kesehatan telah menerbitkan strategi 17 Sasaran dalam memperbaiki kesehatan masyarakat melalui Desa Siaga. Salah satu sasarannya yakni mengenai Perbaikan Gizi (Sasaran ke-3) melalui program Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) yang diupayakan atas dasar pemberdayaan masyarakat.

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari program KADARZI ini, terdapat minimal 5 (lima) indikator yang dapat dengan mudah dilaksanakan oleh tiap keluarga, yaitu :

Menimbang berat badan secara teratur,
Memberikan ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan (ASI Eklusif),
Makan beraneka ragam,
Menggunakan garam beryodium dan
Minum suplemen gizi sesuai anjuran.

Naaah....dari 5 indikator diatas, apakah keluarga Anda sudah melaksanakan semuanya ? jika sudah, Selamat!! berarti keluarga Anda termasuk dalam kategori Keluarga Sadar Gizi. Jika belum, mari kita mulai berbenah. Karna tidak ada kata terlambat untuk memulai perubahan menuju kebaikan.

Semoga dengan adanya informasi ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi Anda (yang belum tahu) sehingga mau berubah dan membentuk keluarga sadar gizi. Sedangkan bagi yang sudah tahu, semoga bisa menjadi pengigat agar tidak lupa dalam melaksanakan program ini.

Demikian tulisan ini semoga bermanfaat adanya.

Keluarga Sehat...Yaa Keluarga Sadar Gizi !!!

NB : Maaf jika terdapat susunan kata atau kalimat yang tidak sesuai dengan Tata bahasa Indonesia yang baik dan benar, karna penulis sendiri masih berusaha belajar.